Sabtu 16 Sep 2023 19:10 WIB

Dokter Sebut Akupunktur Dapat Turunkan BB dan Perbanyak ASI

BB tidak ideal pascamelahirkan biasanya berpengaruh pada kesehatan mental ibu.

Pasien menjalani terapi akupunktur (Ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Pasien menjalani terapi akupunktur (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Akupunktur Medik, Subspesialis Anastesi-Analgesi Konsultan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Irma Nareswari menyarankan ibu pascamelahirkan melakukan akupunktur, untuk menurunkan berat badan (BB) dan meningkatkan produksi air susu ibu (ASI).

"Metode ini sangat baik dalam membantu wanita usai melahirkan untuk mengembalikan berat badan dan menjadi lebih sehat secara fisik maupun mental," kata Irma.

Baca Juga

Selain fisik yang tidak sehat, berat badan yang tidak ideal pascamelahirkan biasanya juga berpengaruh pada kesehatan mental ibu. Salah satunya akibat rendah kepercayaan diri yang mempengaruhi kebahagiaan.

Irma menyebut bahwa umumnya, berat badan ibu akan turum secara bertahap pada periode enam hingga 12 bulan setelah melahirkan. Pada pekan ke enam, volume darah dalam rahim yang sebelumnya meningkat saat kehamilan juga seharusnya sudah kembali ke volume semula.

Namun, bobot berlebih setelah pekan ke enam pascamelahirkan, jelas Irma, lebih banyak didominasi dengan lemak, sehingga akan baik untuk kesehatan bila diturunkan. "Target penurunan berat badan yang dapat dilakukan dengan akupunktur itu setengah kilogram per pekan dengan penurunan totalnya lima sampai 10 persen dari berat badan," kata Irma.

Meski baik dalam membantu mengurangi lemak berlebih, Irma menekankan, berat badan ideal berkisar pada indeks massa tubuh (IMT) 22. Penurunan lemak terlalu ekstrem, juga tidak baik untuk kesehatan dan produksi ASI.

Tidak hanya berat badan, Irma mengatakan akupunktur juga terbukti bermanfaat dalam meningkatkan produksi ASI. "Memang akupunktur sendiri sudah banyak sekali penelitiannya terbukti dapat membantu memperbaiki kondisi produksi ASI yang menurun," ungkap Irma. 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement