REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata jahat atau ain merupakan pandangan kedengkian dan kekaguman yang dapat memberikan dampak negatif atau penyakit ain bagi orang yang dipandang. Namun, tak semua kejadian buruk yang menimpa orang-orang adalah penyakit ain.
"Penyakit ain bisa terjadi akibat pandangan kekaguman, meski tak disertai rasa iri atau permusuhan, bahkan bisa terjadi akibat (pandangan kekaguman) dari orang tercinta atau orang yang alim (secara tidak disengaja)," jelas ulama asal Malaysia, Dr Zulkifli Mohamad Al Bakri, seperti dilansir Maktabah Albakri, beberapa waktu lalu.
Bila mengacu pada penjelasan ahli hadits Ibnu Hajar Al Asqalani, Dr Al Bakri mengungkapkan bahwa mata jahat bisa memicu penyakit ain tanpa melalui pandangan secara langsung. Bahkan, penyakit ain bisa datang dari kekaguman atau kedengkian orang yang tak bisa melihat.
"Artinya, ain bisa terjadi hanya dengan perasaan tanpa melihat sesuatu (secara langsung), seperti melalui televisi atau gambar," lanjut Dr Al Bakri.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Syekh Assim Al Hakeem melalui kanal Youtube resminya. Dalam video yang dia unggah, Syekh Al Hakeem mengungkapkan bahwa mata jahat bisa memicu penyakit ain meski tanpa disengaja. Misalnya, ketika mengagumi mobil mewah yang dikendarai oleh seseorang di jalan raya.
"Saya tidak berharap dia menjadi sakit, kehilangan kekuatannya, atau mengalami kecelakaan. Tetapi, mata jahat dari dalam diri bisa keluar tanpa disengaja," kata Syekh Al Hakeem.
Menurut Al Hakeem, banyak orang merasa bahwa mereka terkena penyakit ain ketika diterpa suatu musibah. Sebagai contoh, orang tua menganggap anaknya gagal ujian atau jatuh sakit akibat penyakit ain. Namun, lanjut Syekh Al Hakeem, sekitar 95 persen dari musibah-musibah tersebut sebenarnya tak berkaitan dengan penyakit ain.
"Kita menyalahkan mata jahat atas semua hal yang terjadi, (sesungguhnya) tidak sampai sejauh itu. Tapi, benar bahwa ain itu adalah nyata," kata Syekh Al Hakeem.
Untuk mengetahui apakah diri sendiri terkena penyakit ain atau tidak, sebenarnya tak ada petunjuk yang benar-benar pasti. Namun, Syekh Al Hakeem menjelaskan bahwa biasanya penyakit ain datang dalam bentuk keluhan kesehatan. "Ketika seseorang tiba-tiba mengalami migrain, sakit perut, atau demam, dan dokter menyatakan tidak ada yang salah pada dirinya, kemungkinan ini (penyakit) ain," ujar Syekh Al Hakeem.
Selain itu, penyakit ain juga dapat memunculkan beberapa tanda lain. Sebagai contoh, tiba-tiba banyak berkeringat, mengalami mimpi yang sangat buruk, atau merasa tidak enak badan ketika membaca dan mendengarkan Alquran.
"Ini juga bisa menjadi gejala (penyakit ain), Allah Maha Tahu yang terbaik," ujar Syekh Al Hakeem.