Rabu 30 Aug 2023 01:38 WIB

Bebek Timbungan, Hidangan Tertua Bali untuk Para Raja

Salah satu rahasia kenikmatan bebek timbungan adalah teknik memasaknya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Bebek timbungan, salah satu menu favorit di restoran Bali Timbungan.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Bebek timbungan, salah satu menu favorit di restoran Bali Timbungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Makanan Bali sudah terkenal lezat. Salah satu menu andalan yang ditawarkan oleh salah satu restoran Balik adalah bebek timbungan. Ini adalah hidangan tertua Bali yang disuguhkan untuk para raja-raja menurut naskah kuno Dharma Caruban. 

Selama 3 tahun berturut-turut bebek timbungan Heritage Cuisine Resto telah memenangkan juara Balinese Food Festival dan mendapatkan predikat Best of The Best Balinese Food Festival 2016 sampai 2018 yang digelar oleh Yayasan Tri Hita Karana Bali. Selain itu, bebek timbungan memenangkan Melapa-Melapi Awards 2018 pada kategori lainnya yaitu Best of Taste, Best of Serving, Best of Presentation.

Baca Juga

Salah satu rahasia kenikmatan bebek timbungan adalah teknik memasak yang digunakan, yakni slow cook dengan menggunakan bambu dan asap dari api kecil, menanamkan rasa secara bertahap sehingga menjadikan matang merata, sambil mempertahankan saripati dan rasa makanan. Hasilnya, tak hanya sukses memanjakan lidah dengan cita rasa khas bumbu-bumbu Bali, teknik memasak ini juga membuat daging lebih lembut dan memberikan tampilan hidangan yang menarik.

“Teknik memasak slow cook ini sebenarnya bukan hal yang baru di Bali, tapi sudah digunakan sejak berabad-abad lalu di dapur kerajaan di Bali," ujar Billy dalam Grand Opening Restoran Bali Timbungan Mahakam, Senin, (28/8/2023)

Selain itu, mereka juga mempertahankan warisan leluhur dengan menggunakan bumbu khas Bali, basa genep, yang terdiri dari 15 macam bahan dan proses pemasakan yang panjang untuk menghasilkan menu dengan cita rasa yang unik dan otentik. 

Lebih lanjut, Billy menambahkan bahwa pihaknya juga berupaya untuk melestarikan tradisi megibung, yaitu tradisi makan bersama dalam satu wadah dan duduk dalam posisi melingkar yang penuh dengan nilai kebersamaan.

Bali timbungan memiliki dua jenis menu Megibung yang diambil dari filosofi nyegara gunung (laut dan gunung), yakni megibung bebek dan megibung seafood. Megibung sendiri terdiri dari beberapa jenis makanan dari beberapa daerah di Bali yang digabungkan menjadi satu wadah, yaitu dulang. Dulang merupakan nampan yang berbentuk lingkaran, memiliki leher dan kaki penyangga, dengan permukaan datar, digunakan untuk tempat sesaji/kelengkapan peribadatan dan juga untuk tempat membawa makanan. Kabupaten Gianyar menjadi salah satu pusat pembuatan dulang ini, biasanya terbuat dari kayu, bambu atau rotan.

Seafood megibung terdiri dari ikan bakar, kerang bakar, udang bakar, sate cumi yang merupakan makanan khas Jimbaran, sudang lepet merupakan makanan khas Singaraja, sate lilit makanan khas Karangasem, bulung makanan khas pesisir pantai di Bali seperti Sanur dan Serangan, dan juga dilengkapi dengan soup seafood atau “sari segara”.

Selain itu, terdapat juga menu kuliner legendaris Bali lain yang bisa dinikmati, salah satunya adalah Ayam Srosob, salah satu makanan khas dari daerah Klungkung. Sekilas, makanan ini terlihat seperti Tipat Kuah Blayag, makanan khas Singaraja. Namun yang membedakannya adalah ayam srosob menggunakan ayam yang dipanggang dan bumbu basa genep yang dicampur dengan parutan kelapa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement