REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air putih merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan oleh semua manusia agar bisa bertahan hidup. Ironisnya, konsumsi air putih yang terlalu banyak bisa menjadi bumerang bagi kesehatan dan bahkan mengancam jiwa.
Kasus hilangnya nyawa akibat minum air putih berlebihan baru saja menimpa seorang ibu asal Indiana, Amerika Serikat. Ibu bernama Ashley Summers tersebut mulanya sedang menikmati libur akhir pekan bersama keluarga di Lake Freeman.
Kala itu, Summers merasa sangat dehidrasi dan seperti akan pingsan. Gejala-gejala ini membuat Summers menenggak banyak air putih dalam waktu yang sangat singkat. Tak lama setelah itu, Summers kembali ke rumahnya.
Setibanya di rumah, Summers kehilangan kesadaran saat baru menjejakkan kaki di area garasi rumah. Summers lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dokter. Akan tetapi, kesadaran Summers tak pernah kembali dan akhirnya dia meninggal dunia akibat keracunan air putih.
"Itu merupakan hal yang mengejutkan bagi kami semua. Ketika mereka pertama kali menjelaskan soal keracunan air putih, kami tak tahu bahwa itu bisa terjadi," kata saudara laki-laki Summers, Devon Miller, seperti dilansir Independent, Senin (14/8/2023).
Keracunan air putih merupakan kondisi yang terjadi ketika seseorang minum air putih terlalu banyak dalam waktu yang singkat. Kondisi ini bisa memicu masalah yang serius karena keseimbangan elektrolit di dalam tubuh terganggu.
Kondisi tersebut bisa membuat kadar sodium di dalam tubuh menurun secara drastis. Akibatnya, cairan berlebih masuk ke dalam sel-sel dan menyebabkan sel-sel tubuh membengkak. Ketika pembengkakan ini terjadi pada sel-sel otak, pasien bisa mengalami masalah yang sangat berbahaya dan mengancam jiwa.
Menurut kesaksian, Summers menenggak empat botol air putih dalam waktu sekitar 20 menit. Satu botol air putih tersebut memuat air putih sebanyak 16 ons atau hampir 500 ml. Dari keterangan ini, Summers diperkirakan meminum 64 ons atau hampir 2 liter air putih dalam waktu 20 menit.
"Itu adalah jumlah yang seharusnya Anda minum untuk satu hari," kata Miller.
Menurut Dr Alok Harwani, kasus keracunan air putih sangat jarang terjadi. Meski begitu, orang-orang perlu mewaspadai risikonya dan menghindari konsumsi air putih dalam jumlah besar di waktu yang singkat.
"Ginjal Anda hanya bisa membersihkan sekitar seliter air per jam," kata Dr Harwani.
Di tengah cuaca yang terik, wajar bila orang-orang ingin meminum air putih lebih banyak. Namun, Dr Harwani menganjurkan agar asupan air putih yang lebih banyak tersebut juga disertai dengan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung elektrolit. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan air dan sodium di dalam darah agar orang-orang terhindar dari risiko keracunan air putih.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tak ada batas pasti terkait konsumsi air putih yang bisa dikatakan berlebihan. Alasannya, batas ini sangat dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari berat badan, usia, hingga kondisi kesehatan.
Akan tetapi, CDC memiliki panduan umum terkait batas konsumsi air putih yang aman. Menurut CDC, konsumsi air putih sebaiknya tidak lebih dari 48 ons atau sekitar 1,4 liter air putih per jam.
Selain melakukan pencegahan dengan tidak mengonsumsi air putih secara berlebihan, orang-orang juga perlu mewaspadai gejala keracunan air putih. Beberapa gejala awal dari keracunan air putih adalah sakit kepala, muntah, dan mual.
Dalam kasus yang lebih berat, pasien bisa mengalami gejala yang lebih serius menurut Medical News Today. Gejala-gejala tersebut adalah rasa kantuk, otot kram atau lemas, peningkatan tekanan darah, pandangan ganda, bingung, tidak mampu mengidentifikasi informasi sensori, dan sulit bernapas.
Terkadang, kasus keracunan air putih yang berat juga dapat memunculkan gejala kejang dan kerusakan otak. Pasien bahkan bisa mengalami koma atau bahkan kematian. Oleh karena itu, bila melihat orang terdekat menunjukkan gejala keracunan air putih, segera bantu larikan mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.