REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Oppenheimer sedang tayang di bioskop dan sudah memecahkan banyak rekor box office. Mungkin sudah banyak di antara kamu yang menontonnya. Bagi yang belum, barang kali masih bingung memutuskan apakah lebih baik menyaksikannya di IMAX atau bioskop biasa?
Pasalnya, genre Oppenheimer cukup sesuai dengan bioskop IMAX yang memiliki lebar layar hingga enam kali lipat dari bioskop biasa. Sinema besutan sutradara top Hollywood Christopher Nolan ini berkisah tentang sosok di balik bom atom yang jelas menarik minat penonton dari seluruh dunia.
Dikutip dari laman Collider, Selasa (1/8/2023), sinematografer Oppenheimer, Hoyte van Hoytema, memberikan pendapatnya. Hoytema mengatakan, tim sudah mempertimbangkan untuk pemutaran film dalam format IMAX.
Ada sejumlah pengambilan gambar yang membuat penonton mendapat pengalaman lebih jika ditonton di IMAX. Semuanya bermuara pada adegan intim dan emosional di antara para karakter, lantas kru film memercayai intuisi mereka untuk hasil yang optimal.
"Kami senang mengambil gambar sebanyak mungkin yang sesuai dengan format IMAX. Dalam film ini, semakin intim situasinya, semakin dekat dan pribadi hal-hal yang didapat, semakin kita ingin masuk ke sana dengan kamera IMAX," kata Hoytema.
Dia tidak memungkiri, ada juga kesulitan memfilmkan dialog dalam format itu, sebab kamera IMAX memiliki beberapa keterbatasan teknis yang membuatnya cukup menantang. Kamera yang digunakan sangat besar, sehingga perlu banyak pertimbangan dan eksperimen.
Hoytema mencontohkan, terkadang tim harus merekam dialog dengan kamera lima per 70 milimeter, tetapi juga menambahkan bidikan ekstra dengan kamera IMAX. Itu dilakukan untuk melihat apakah Nolan mungkin dapat menyelamatkan suaranya dan memasukkannya ke dalam film.
"Jadi akhirnya, saya akan mengatakan itu adalah pilihan yang sangat intuitif," ungkapnya.
Menurut Hoytema, menyimak Oppenheimer dalam format IMAX juga bisa membuat penonton mendapat pengalaman lebih imersif di sejumlah adegan emosional. Oppenheimer bercerita tentang seorang pria yang menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Sang tokoh utama adalah Robert Oppenheimer (Cillian Murphy), yang memimpin sebuah proyek pembuatan bom atom. Film juga berfokus pada relasi Oppenheimer dengan orang-orang di sekitarnya.
Beberapa relasi tersebut termasuk pernikahannya dengan Katherine (Emily Blunt) dan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh perselingkuhannya dengan Jean Tatlock (Florence Pugh). Hasilnya adalah sebuah cerita tentang sosok penemu yang penuh rasa bersalah dan pria yang tidak yakin akan masa depannya.
Film Oppenheimer mengambil kesempatan untuk bereksperimen dengan kamera IMAX setelah daftar panjang proyek yang disutradarai oleh Nolan yang memungkinkannya menyempurnakan penggunaan formatnya. Beberapa film Nolan sebelumnya, seperti Tenet atau Dunkirk, juga ada dalam format IMAX.
Kelebihannya, hasil yang direkam dengan kamera itu bisa menyampaikan sinema kepada penonton dengan skala lebih besar. Format itu memungkinkan ruang di layar untuk menggambarkan jarak antar objek, ukuran bidang terbuka, atau benturan penuh ledakan yang terjadi selama adegan. Itu sebabnya menonton film IMAX lebih seru untuk film laga atau genre bencana.