REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes tipe 2 menjadi lebih umum karena pola makan yang semakin tidak sehat dan gaya hidup tidak aktif yang mengakibatkan peningkatan berat badan. Hal tersebut diperingatkan oleh konsultan ahli endokrinologi Dr Mark Vanderpump.
Sang ahli menjelaskan diabetes tipe 2 berkembang karena resistensi terhadap aksi hormon insulin di hati. Mungkin juga ada produksi insulin yang rusak dari pankreas.
"Pada tahap awal, diabetes tipe 2 tidak menunjukkan gejala dan biasanya ditemukan pada tes darah rutin. Itu bisa berlangsung lama sebelum diagnosis dan dikaitkan dengan fitur sindrom metabolik," ujar Dr Vanderpump, dikutip dari laman Express, Jumat (28/7/2023).
Sindrom metabolik mengacu pada trilogi peningkatan tekanan darah dan kolesterol, serta "obesitas sentral". Selanjutnya, Dr Vanderpump menyebutkan indikasi obesitas sentral, yakni setiap ukuran pinggang 34 inci (sekitar 86,3 cm) atau lebih pada wanita, dan 40 inci (sekitar 101,6 cm) atau lebih pada pria.
"Kemudian, gejala khas berkembang termasuk produksi berlebihan dan buang air kecil, haus, sariawan, penglihatan kabur, dan penurunan berat badan," katanya.