REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi The Kid Laroi mengubah lobi sebuah hotel di Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi panggungnya sendiri pada akhir pekan lalu. Ini dilakukannya setelah penyelenggaraan hari kedua dan ketiga acara musik Good Vibes Festival dibatalkan akibat kelakukan amoral The 1975.
Kid Laroi yang bernama asli Charlton Howard ini mengejutkan penggemar dengan penampilannya itu. The Kid Laroi baru mengetahui bahwa festival tersebut telah dibatalkan setelah mendarat di bandara Malaysia.
“Mengetahui bahwa festival dibatalkan, aku mencintaimu Malaysia, maafkan aku,” tulis musisi Australia itu di Instagram Story.
Kemudian dia membagikan kisah Instagram lainnya yang mengisyaratkan bahwa dia ingin bernyanyi di bar hotel. “Mungkin menyanyikan beberapa lagu di bar hotel,” ujarnya.
Ide itu dengan cepat berubah menjadi kenyataan dan momen itu ditangkap serta dibagikan di media sosial. Dalam klip yang dibagikan, The Kid Laroi terlihat membawakan lagu hit-nya "Stay" bersama dengan lagu lain termasuk Without You dan Thousand Miles.
The Kid Laroi yang harusnya tampil di panggung megah, "terpaksa" tampil di lobi hotel agar tidak mengecewakan penggemarnya. Setelah penampilannya itu, The Kid Laroi membagikan video penampilannya yang diambil oleh penggemar dan menulis pesan di Twitter.
“Cinta kalian dan maaf kami tidak dapat mengguncang festival. Semoga kami dapat melakukan ini secara nyata dalam waktu dekat,” ucap dia.
Dilansir laman NME, Senin (24/7/2023), musisi lain yang juga membuat rencana bertemu atau tampil untuk penggemar setelah pembatalan festival termasuk Alexander 23 yang mengumumkan pertemuan penggemar di kantor Universal Music Malaysia.
Beberapa musisi lokal termasuk Reddi Rocket, Naufal, I-Sky, Alfie Rrari dan Afaro juga menyelenggarakan pertunjukan gratis pada menit-menit terakhir untuk para penggemar mereka. The Strokes yang dimaksudkan untuk menjadi bintang utama Hari 3 Good Vibes juga membagikan pesan kepada penggemar Malaysia.
“Malaysia kami sangat menantikan untuk tampil dan kecewa karena kami akan merindukanmu besok,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, band The 1975 mengacaukan penyelanggaraan Good Vibes Festival dengan aksi ciuman gay antara sang vokalis Matty Healy dan pemain bas Ross MacDonald. Mereka juga mengkritik Pemerintah Malaysia karena Undang-Undang (UU) anti-LGBTQ di negara tersebut. Tak hanya sampai di situ, Healy juga menghancurkan drone milik penyelenggara Good Vibes Festival.
“Saya tidak melihat pentingnya mengundang The 1975 ke suatu negara dan kemudian memberi tahu kami dengan siapa kami dapat berhubungan seks,” kata Healy di atas panggung sebelum ciuman.
"Saya minta maaf jika itu menyinggung Anda, tetapi pemerintah Anda adalah sekelompok orang bodoh dan saya tidak peduli lagi,” kata dia.
Undang-undang Malaysia melarang aktivitas seksual antara sesama jenis. Tak lama setelah membawakan lagu ketujuh, The 1975 mengumumkan bahwa mereka dilarang dari Malaysia dan harus pergi. Keesokan harinya, menteri komunikasi Malaysia telah memerintahkan agar sisa festival dibatalkan.