REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi kebanyakan orang, kafein penting untuk menjalani hari. Meski begitu, ada beberapa tanda dan gejala yang mungkin menunjukkan asupan kafein seseorang terlalu berlebihan.
Kepala ahli gizi di Dr Vegan, Shona Wilkinson, mengatakan kafein tidak selalu buruk bagi tubuh, namun pembicaraan mengenai manfaat kafein masih terus berlangsung dalam komunitas kesehatan dan medis. Penelitian juga telah menemukan penanda enzim yang digerakkan secara genetik dalam hati, yang membantu metabolisme kafein dan lebih efisien pada beberapa orang daripada yang lainnya.
Hal itulah yang menjelaskan alasan beberapa orang dapat minum empat cangkir kopi berturut-turut tanpa gemetar, sementara yang lain langsung bergetar meski hanya menyeruput teh. Bukan hanya kopi yang bisa berpengaruh seperti itu.
Shona menjelaskan bahwa makanan dan minuman lain yang juga mengandung kafein dan dapat memberi pengaruh pada tubuh. Bahkan, varietas kopi tanpa kafein pun tetap mengandung sedikit kafein.
"Jika sangat sensitif atau bahkan alergi, orang mungkin perlu menghindari opsi ini," kata Shona, dikutip dari The Sun, Ahad (23/7/2023).
Beberapa jenama dark chocolate juga telah terbukti mengandung antara 20 hingga 60 miligram kafein per 28 gram sajian. Kadarnya lebih banyak daripada yang ditemukan dalam secangkir teh. Sebagai perbandingan, satu teguk kopi mengandung sekitar 63 miligram kafein.
Cobalah beralih ke cokelat susu jika bisa atau kurangi konsumsi cokelat hitam. Jadi, makan sebatang cokelat hitam di siang hari dapat menambah jumlah kafein yang cukup besar, yang dapat menyebabkan gejala terkalu banyak konsumsi kafein, seperti berikut ini.
1. Susah Tidur
Mungkin tanda yang paling jelas bahwa seseorang terlalu banyak mengonsumsi kafein adalah ketidakmampuan untuk tidur. Kafein adalah stimulan yang dapat menunda waktu jam tubuh.
"Kafein membuat otak terjaga saat tubuh siap untuk tidur," papar Shona.
Penelitian menunjukkan bahwa kafein juga memengaruhi kualitas tidur, membuat seseorang lelah dan gelisah saat terbangun. Perhatikan pula jam-jam untuk mengonsumsi kafein.
2. Kecemasan dan Kegelisahan
Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat. Artinya, ia dapat memengaruhi keseimbangan neurotransmiter di otak dan berkontribusi pada perasaan cemas dan gelisah.
"Jika kita adalah orang yang punya masalah cemas dan gelisah sejak awal, kafein cenderung memperburuk perasaan ini mengingat peningkatan energi yang diberikannya pada otak," ungkap Shona.
3. Otot Gemetar dan Berkedut
Dengan kafein yang merangsang sistem saraf dan meningkatkan aktivitas saraf, tidak jarang banyak orang mengalami tremor otot dan kedutan setelah mengonsumsi dosis yang sangat tinggi.
"Kedutan ini paling sering terjadi di tangan dan kelopak mata, tetapi bisa terjadi di mana saja di seluruh tubuh," kata Shona.
4. Masalah Perut
"Kafein memiliki efek pencahar ringan saat dikonsumsi, sering kali menyebabkan kram perut atau rasa tidak nyaman. Kafein juga menyebabkan tubuh meningkatkan produksi asam di perut, yang dapat menyebabkan gejala buruk lainnya seperti refluks asam atau mulas," kata Shona.