Ahad 23 Jul 2023 04:39 WIB

Aksi Ciuman Sesama Jenis di Konser The 1975, Ini Tindakan Kepolisian Malaysia

Insiden ciuman itu telah melukai perasaan rakyat Malaysia.

Band asal Inggris The 1975 bikin onar saat manggung di Malaysia dengan melakukan ciuman sesama jenis sebagai aksi protes UU Anti-LGBT di negara tersebut.
Foto: EPA
Band asal Inggris The 1975 bikin onar saat manggung di Malaysia dengan melakukan ciuman sesama jenis sebagai aksi protes UU Anti-LGBT di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR---Kepolisian Malaysia mulai menyelidiki aksi ciuman sesama jenis pada konser The 1975 yang dilakukan vokalis dan pemain bas grup band asal Inggris tersebut di Festival Good Vibes 2023 pada Jumat (21/7/2023) malam.

Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan dalam pernyataan pada Sabtu mengatakan Polsek Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) telah menerima tiga laporan tentang insiden perilaku dan pernyataan yang sangat biadab oleh personel The 1975 di festival tersebut.

Baca Juga

Insiden yang terjadi dalam konser itu, kata dia, telah melukai perasaan masyarakat Malaysia dan meremehkan hukum di negara tersebut.

Ia mengatakan Kepolisian Malaysia mendukung penuh keputusan Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia (KKD) dan Dewan Kota Sepang untuk menghentikan festival tersebut demi keamanan. Penyelidikan kepolisian telah dimulai dengan memanggil pihak-pihak yang terlibat.

Mewakili KKD, Panitia Aplikasi untuk Pembuatan Film Asing dan Pertunjukan Artis Asing (JK-PUSPAL) mengatakan telah mengajukan laporan polisi terhadap artis dan penyelenggara festival tersebut atas kelalaian dan ketidakpatuhan pada ketentuan yang berlaku. KKD memasukkan The 1975 ke dalam daftar hitam artis yang dilarang menggelar pentas di Malaysia.

Aksi ciuman sesama jenis di atas panggung tersebut dianggap sebagai penghinaan, tidak menghormati hukum negara dan merusak moral masyarakat Malaysia.

Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan telah memanggil Future Sound Asia selaku promotor festival tersebut. Ia menegaskan tidak ada kompromi terhadap pihak manapun yang menantang, meremehkan dan melanggar undang-undang Malaysia. Fahmi juga mengatakan telah memerintahkan pembatalan festival yang semula akan digelar hingga Ahad (23/7/2023).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement