REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persalinan kerap digambarkan sebagai sebuah momen yang mengubah hidup sekaligus istimewa bagi banyak wanita. Namun, pada saat yang sama, tubuh wanita juga harus menahan sakit yang luar biasa hebat selama melalui proses persalinan.
Secara umum, pengalaman bersalin pada setiap wanita bisa berbeda-beda. Rasa sakit yang muncul saat persalinan juga bersifat subjektif dan bisa sangat beragam.
Konsultan obstetri dan ginekologi GR Hospital di India, dr Radhika Raturi, mengungkapkan bahwa rasa sakit saat persalinan disebabkan oleh kontraksi-kontraksi pada otot-otot rahim dan tekanan pada serviks. Rasa sakit ini bisa muncul di area perut, selangkangan, dan punggung. Beberapa wanita juga bisa merasakan nyeri di sisi tubuh atau paha.
Menurut konsultan obstetri dan ginekologi Motherhood Hospital, Dr Pratima Thamke, rasa sakit saat persalinan kerap digambarkan seperti kram menstruasi yang ekstrem. Tak jarang, rasa sakit saat melahirkan terasa seperti sakit punggung yang berat atau patah tulang.
"Ini merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan," ujar dr Thamke, seperti dikutip dari Indian Express pada Ahad (18/6/2023).
Dokter Thamke mengatakan, rasa sakit yang amat hebat saat persalinan kerap memunculkan rasa takut pada sebagian wanita. Rasa sakit ini juga kerap menjadi alasan bagi sebagian wanita untuk memilih persalinan dengan prosedur operasi caesar.
Terkait sakit persalinan, dr Raturi mengungkapkan bahwa rasa sakit tak selalu muncul secara terus-menerus. Terkadang, rasa sakit akan menghilang sementara pada saat wanita mengejan atau di antara proses kontraksi. Rasa sakit ini mungkin akan meningkat saat wanita mengalami pecah ketuban.
"Sebagian rasa sakit bersifat sementara, sedangkan sebagian lainnya akan terus berlanjut untuk sementara waktu setelah persalinan," kata dr Thamke.