REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman diet coke tidak sesehat namanya. Sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa minum terlalu banyak kola diet dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Studi lain mengaitkannya dengan peluang lebih besar mengidap diabetes tipe dua.
Satu jam setelah seseorang minum diet coke yang diklaim sebagai minuman rendah kalori itu, ada sejumlah efek samping yang dapat terjadi pada tubuh. Berikut rangkumannya menit demi menit, dikutip dari laman The Sun, Ahad (11/6/2023).
10 menit: Menyerang gigi
Baru 10 menit berlalu, diet coke sudah menyerang gigi akibat sifatnya yang asam. Dokter gigi Raj Juneja dari Face Teeth Smile Dental Clinic mengatakan minuman itu dapat mengikis enamel (lapisan pelindung luar gigi), meningkatkan risiko erosi gigi, gigi berlubang, dan gigi sensitif seiring waktu.
"Seperti minuman berkarbonasi lainnya, diet coke sangat asam. Proses karbonasi melibatkan penambahan asam karbonat, yang memberikan desis khas pada minuman. Ketika terkena asam secara teratur, enamel gigi dapat melemah, lebih rentan terhadap gigi berlubang dan gigi sensitif," ujar Juneja.
Ortodontis di Impress, Khaled Kasem, mengatakan dampak diet coke pada gigi sama buruknya dengan soda dengan minuman bersoda dengan porsi gula penuh.
"Untuk membantu melindungi gigi, saya menyarankan menggunakan sedotan jika Anda mengonsumsinya dan langsung minum air putih setelahnya," kata Kasem.
20 menit: Mode penyimpanan lemak
Menurut Renegade Pharmacist, tubuh beralih ke mode penyimpanan lemak sekitar 20 menit setelah mengonsumsi diet coke. Namun, tidak semua ahli yakin bahwa minuman diet menyebabkan lonjakan insulin, sebab berbagai studi tentang efek pemanis buatan pada produksi insulin memiliki hasil yang bervariasi.
Peneliti di Monash School of Biological Sciences dan Victorian Heart Hospital, Matthew Snelson, menjelaskan bahwa insulin memang berperan dalam membantu tubuh menyimpan lemak. Namun, tidak jelas apakah pemanis dalam diet coke meningkatkan kadar hormon itu.
"Belum ada bukti bahwa jenis pemanis yang digunakan dalam diet coke (khususnya aspartam, Acesulfame K) memengaruhi insulin," tutur Snelson.
Kepala perawatan di Diabetes UK, Douglas Twenefour, menyoroti pula ragam hasil penelitian tentang efek pemanis buatan pada produksi insulin, dengan beberapa menunjukkan lebih banyak insulin diproduksi.
"Hasilnya bisa berbeda tergantung pada pemanis buatan yang digunakan dan apakah subjek uji mengidap diabetes," ungkap Twenefour.