Senin 05 Jun 2023 05:01 WIB

Turunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Minum Jeruk, Memangnya Bisa?

Makanan tinggi garam merupakan penyebab utama hipertensi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Mengukur tekanan darah (ilustrasi). Ada sejumlah cara alami untuk menurunkan tekanan darah.
Foto: www.freepik.com.
Mengukur tekanan darah (ilustrasi). Ada sejumlah cara alami untuk menurunkan tekanan darah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah tinggi atau dikenal sebagai hipertensi sering kali hadir tanpa gejala. Kondisi ini secara signifikan meningkatkan kemungkinan Anda mengalami keadaan darurat medis yang fatal seperti serangan jantung dan strok.

Keadaan darurat medis yang fatal muncuk akibat ketegangan ekstra yang terjadi pada banyak organ vital, seperti jantung, otak, dan ginjal. Dilansir laman Express, Ahad (4/6/2023), salah satu faktor pendorong hipertensi adalah pola makan yang buruk, dengan makanan tinggi garam sebagai penyebab utamanya.

Baca Juga

Namun, diet juga dapat digunakan untuk mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi, dan bahkan menurunkan hasil pengukuran tensi. Mark Gilbert, ahli gizi di The 1:1 Diet by Cambridge Weight, Inggris, merekomendasikan jus jeruk setiap hari buat Anda yang khawatir dengan tekanan darah tinggi.

Gilbert mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengurangi tekanan darah adalah olahraga teratur dan penurunan berat badan. Selain itu, dalam banyak hal, diet dapat membantu.

"Salah satu makanan yang telah dipelajari secara khusus untuk menurunkan berat badan adalah jus jeruk, khususnya senyawa pigmen yang ditemukan dalam jus jeruk, yang disebut hesperidin," ujar Gilbert.

Menurut Gilbert, studi topik ini telah menunjukkan hasil yang berbeda selama bertahun-tahun. Misalnya, tinjauan terhadap 19 penelitian berkualitas tinggi menunjukkan efek signifikan pada tekanan darah diastolik.

Diastolik merupakan angka yang lebih kecil di bagian bawah hasil tekanan darah yang mencerminkan tekanan darah di antara detak jantung. Namun, Gilbert menuturkan, tinjauan yang lebih baru tetapi lebih kecil menyimpulkan bahwa tidak ada efeknya.

"Menariknya, seperti banyak intervensi, mungkin ada pengaruh genetik yang substansial terhadap efek ini, yang berarti bahwa beberapa orang mendapat manfaat dari jus jeruk dan yang lainnya tidak," katanya.

Gilbert kemudian mengulas sebuah penelitian baru-baru ini. Ketika subjek minum jus jeruk selama 60 hari dan darahnya diuji untuk pemecahan produk hesperidin dan flavonid lainnya, mereka yang dapat memetabolisme dan memecah flavonoid di hati lebih efektif menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan, sedangkan subjek yang lainnya tidak. Bonus tambahan di sini adalah subjek tersebut juga kehilangan lemak tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement