Warganet Kritik Influencer yang Bagikan Solusi untuk Bisa Berhubungan Intim Saat Haid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Influencer Andrea Gunawan dikritik warganet setelah menuliskan pengalamannya berhubungan seksual saat sedang haid. Melalui cicitan di Twitter, pemilik akun @catwomanizer tersebut mengatakan bahwa penggunaan flex menstrual disc membuat hubungan seksual saat menstruasi terasa nyaman dan tidak mengganggu.

"Akhirnya nyobain berhubungan seksual saat menstruasi pakai Flex menstrual disc. Ternyata nyaman, gak ganggu aktivitas seksual sama sekali, bahkan gak "berasa". Ternyata menstrual disc efektif jadi barrier supaya darah gak luber kemana-mana," demikian cicitan Andrea seperti dikutip pada Ahad (4/6/2023).

Baca Juga

Andrea kemudian mengeklaim bahwa berdasarkan jurnal medis yang pernah dia baca, berhubungan seks saat menstruasi memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meredakan kram otot.

"Lucunya, sepertinya hanya di Indonesia saja yang mengatakan bahwa seks saat menstruasi tidak baik untuk kesehatan. Padahal, secara jurnal medis justru mengatakan banyak manfaat dari seks saat menstruasi, termasuk meredakan kram otot," cicit Andrea.

Namun demikian, Andrea mengaku tetap menghargai perbedaan pendapat terkait hal ini. Ia pun tidak ingin memaksakan pendapatnya untuk kemudian diikuti semua orang.

“Kalau dirasa haram dan percaya bahwa period sex (berhubungan seks saat menstruasi) bahaya bagi kesehatan ya jangan dilakukan. Mudah solusinya," ungkap Andrea sambil menambahkan emoticon tersenyum.

Thread Andrea terkait berhubungan seksual saat menstruasi memang ramai didebat warganet. Salah satunya dari akun Mas Steff @StefanAntonio__ yang menganjurkan untuk tidak mengikuti langkah Andrea tersebut.

"Please don't. Apalagi kalau intentnya (niatnya) Cuma untuk endorse jualan Flex Discnya, jahat. Better nahan diri beberapa hari, daripada si wanita harus menanggung penyakit berkepanjangan yang hingga saat ini belum ada penyembuhnya," komentar @StefanAntonio__ sambil mengunggah tangkapan layar sebuah studi yang menyatakan bahwa aktivitas seksual selama menstruasi menjadi faktor yang memengaruhi endometriosis.