REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam unggahan Instagram yang dibagikan dua bulan lalu, Tina Turner menyesal tidak merawat ginjalnya dengan baik. Dalam salah satu postingan terakhirnya, dia mengungkapkan telah menempatkan dirinya dalam bahaya besar karena mengabaikan gejala penyakit ginjal.
Gejala penyakit ginjal dapat berupa kurangnya energi, masalah konsentrasi, dan sulit tidur. Penderita penyakit ginjal juga didera kulit kering atau gatal dan buang air kecil lebih banyak daripada biasanya.
"Ginjal saya adalah korban pengabaian saya bahwa tekanan darah tinggi saya seharusnya diobati dengan obat konvensional. Saya telah menempatkan diri saya dalam bahaya besar. Sudah terlalu lama saya percaya tubuhku adalah benteng yang tak tersentuh dan tak bisa dihancurkan," kata penyanyi legendaris itu.
Dalam postingan panjang, Turner menceritakan perjalanannya terkena penyakit ginjal. Pada 1978, dia didiagnosis menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Kala itu, Turner tidak begitu peduli dan fokus menjalankan turnya.
Padahal menurut American Heart Association, hipertensi merupakan penyebab utama kedua penyakit ginjal. Sebab, banyak darah mengalir melalui saringan ginjal. Jika tekanan darah yang tidak terkontrol menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, pembuluh bisa menjadi keras atau lemah dan tidak bisa mendapatkan cukup darah ke organ.
Karena kondisinya kian memburuk, Turner mencoba dialisis (cuci darah). Dia menggambarkan itu sebagai proses yang menyedihkan karena membuat dirinya terhubung dengan mesin selama berjam-jam. Dialisis melakukan pekerjaan ginjal dengan membuang racun dan cairan ekstra dari darah.
Dilansir Insider, Jumat (26/5/2023), pada 2017, suami kedua Turner, Erwin Bach, menyumbangkan salah satu ginjalnya. Meskipun sudah mendapat ginjal dari sang suami, Tuner mengatakan masalah masih belum terselesaikan.