Rabu 17 May 2023 20:23 WIB

Coldplay Usung Konser Ramah Lingkungan, Lantai Venue Hasilkan Listrik dari Gerak Penonton

Coldplay menggunakan lantai yang menghasilkan listri saat penggemar melompat-lompat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Poster pengumuman konser Coldplay di Jakarta, Indonesia, pada 15 November 2023. Coldplay mengupayakan konser ramah lingkungan di setiap penampilannya. (ilustrasi)
Foto: Instagram/@pkentertainment.id
Poster pengumuman konser Coldplay di Jakarta, Indonesia, pada 15 November 2023. Coldplay mengupayakan konser ramah lingkungan di setiap penampilannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai kisah mengenai perjuangan mendapatkan tiket konser Coldplay meramaikan berbagai lini masa. Di Indonesia, konser Coldplay akan digelar pada 15 November 2023.

Dalam setiap konser, Coldplay mengaku akan lebih ramah lingkungan. Seperti apa konsepnya?

Baca Juga

1. Rencana jejak karbon yang lebih rendah oleh Coldplay

Tur Coldplay menggunakan "lantai" yang menghasilkan listrik saat para penggemar melompat-lompat. Itu adalah bagian dari strategi Coldplay untuk mengurangi dampak karbon band, yang terjadi dua tahun setelah mereka berkomitmen untuk tidak melakukan tur kecuali mereka dapat melakukannya dengan cara yang lebih ramah lingkungan.

"Fans akan berada di lantai kinetik," ujar sang vokalis Chris Martin dalam wawancara pertamanya dengan BBC tentang rencananya seperti dilansir dari laman Nature World News, Rabu (17/5/2023).

Industri hiburan secara langsung terkenal dengan dampak lingkungannya. Jejak karbon dari sebuah tur cukup besar untuk menjadi perhatian berkelanjutan yang harus ditangani musisi untuk masa depan yang lebih baik dalam tur, apakah itu tempat itu sendiri, perjalanan, sampah plastik, atau aspek lain dari tur.

"Perjalanan penonton (ke venue) menyumbang sepertiga dari jejak karbon, yang meliputi perjalanan mobil, naik kereta api, atau terbang ke berbagai lokasi untuk menonton musisi favorit mereka," menurut Hypebot.

Sepertiga tambahan dari jejak kaki berasal dari polusi yang terkait dengan venue, seperti kembang api karbon tinggi atau kembang api yang sebanding, atau beberapa aspek yang lebih kecil namun tetap signifikan, seperti kebutuhan tiket kertas dibandingkan hanya bergantung pada sistem e-ticketing.

2. Bagaimana rencana Coldplay ini bisa berkelanjutan?

Pada Oktober 2021, Coldplay mengatakan bahwa konser "Music of the Spheres" akan lebih berkelanjutan. Tur band mendatang akan ditenagai sebagian oleh lantai dansa yang menghasilkan listrik saat orang melompat-lompat dan mengayuh pedal di tempat tersebut.

3. Mereka tidak keberatan dengan reaksi dari penggemar

Coldplay mengakui, keputusan mereka untuk terbang ke setiap negara tempat konser dengan pesawat pribadi akan menuai kritik. Namun Coldplay tidak keberatan dengan kritik tersebut. "Saya tidak keberatan dengan reaksi apa pun," ujar vokalis Coldplay, Chris Martin.

Band tersebut melakukan yang terbaik untuk konser ramah lingkungan, tetapi mereka belum cukup sampai di sana. "Mereka yang mengkritik kami karena melakukan hal-hal seperti itu, untuk terbang, adalah benar, jadi kami tidak keberatan," ujarnya.

"Kami bisa tinggal di rumah, yang mungkin lebih disukai. Namun, kami ingin menjelajah dan bertemu orang-orang, oleh karena itu bertujuan untuk melakukannya dengan cara yang paling ramah lingkungan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement