Ahad 12 Oct 2025 14:23 WIB

Tim Pakar BGN Tegaskan Susu MBG Sesuai Standar BPOM

Susu MBG mengikuti spesifikasi yang ditetapkan BGN mengacu pada peraturan BPOM.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Qommarria Rostanti
Para siswa menikmati makanan saat uji coba pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 4 Kota Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Uji coba MBG tersebut bertujuan mematangkan strategi dan mitigasi program unggulan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029. Adapun paket menu yang disediakan hari ini adalah Nasi Putih, Fuyunghai, Capcay, Melon dan Susu.
Foto: Republika/Prayogi
Para siswa menikmati makanan saat uji coba pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 4 Kota Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Uji coba MBG tersebut bertujuan mematangkan strategi dan mitigasi program unggulan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029. Adapun paket menu yang disediakan hari ini adalah Nasi Putih, Fuyunghai, Capcay, Melon dan Susu.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Guru Besar Ilmu dan Teknologi Susu, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Epi Taufik menegaskan komposisi susu program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah sesuai ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penjelasan ini disampaikan untuk meluruskan tudingan di media sosial yang menyebut susu MBG hanya mengandung 30 persen susu segar dan dianggap telah dimanipulasi.

Epi menjelaskan secara alami susu sapi segar mengandung 88 persen air dan 12 persen bahan kering yang terdiri atas lemak, protein, laktosa, dan mineral. Karena itu, kata dia, anggapan bahwa susu berkualitas harus berisi seluruhnya susu murni tanpa air merupakan kekeliruan yang sering muncul di masyarakat.

Baca Juga

“Mayoritas susu sapi segar, baik dari sapi Frisian Holstein, susu kambing, maupun ASI, kandungan utamanya memang air,” ujar tokoh yang juga tim pakar bidang susu di Badan Gizi Nasional (BGN), dikutip pada Ahad (12/10/2025).

Ia menerangkan susu MBG mengikuti spesifikasi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan mengacu pada Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2023 tentang Kategori Pangan. Berdasarkan regulasi itu, susu MBG dikategorikan sebagai susu lemak penuh rekombinasi dengan bahan baku susu segar minimal 20 persen yang dipadukan dengan padatan susu agar kandungan gizinya setara susu segar.

Epi menyebut kandungan kalsium susu MBG tidak kurang dari 15 persen daily value, kadar lemak tidak kurang dari 3 persen, kadar protein minimal 2,7 persen, dan kadar karbohidrat serta mineral sedikitnya 7,8 persen. Formulasi tersebut, menurut dia, telah menjamin nilai gizi susu MBG tetap memenuhi standar susu segar.

Ia menegaskan kandungan 20 persen susu segar tidak berarti sisanya hanya air. Proporsi itu merupakan batas minimal bahan baku susu segar yang dikombinasikan dengan padatan susu lain untuk mencapai komposisi gizi yang seimbang. Kandungan lemak, protein, dan mineral dalam susu MBG tetap setara dengan susu segar alami.

Pada tahap awal, Presiden Prabowo Subianto sempat mengarahkan agar susu MBG menggunakan 100 persen bahan baku susu segar dalam negeri. Namun, kapasitas produksi susu nasional belum memungkinkan. Sejak 1998, produksi susu segar di Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 20 persen dari kebutuhan nasional, atau kurang dari satu juta ton per tahun.

Kondisi tersebut membuat pemerintah harus tetap menyeimbangkan antara ketersediaan bahan baku lokal dan kebutuhan gizi program MBG. Karena itu, penggunaan bahan baku susu segar pada tahap awal ditetapkan minimum 20 persen sambil menunggu peningkatan produksi nasional.

Peningkatan kandungan susu segar dalam MBG akan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan peternak sapi perah dalam negeri. Langkah ini diharapkan mendorong kemandirian industri susu nasional tanpa menambah ketergantungan pada impor.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement