REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Live streaming atau dikenal juga live shopping menjadi salah satu metode berjualan online yang kerap dilakoni para pelaku UMKM untuk mendongkrak penjualan. Tapi sayangnya, beberapa penjual alias seller pernah mengeluh karena berjam-jam melakukan live streaming, tetapi tidak ada satu pun yang menonton.
Lantas bagaimana strategi melakukan live streaming yang jitu? Vonny Ernita Susamto, Incubation Lead TikTok Shop Indonesia, mengatakan bahwa berjualan dan membangun engagement dengan konsumen melalui live streaming bukanlah perkara mudah. Meskipun tak bisa digeneralisasi, biasanya penjual bisa menggaet konsumen loyal ketika sudah dua bulan atau lebih melakukan live streaming secara konsisten.
“Setiap penjual itu akan punya pola sendiri-sendiri. Jadi enggak bisa disamain. Ada yang setelah dua bulan live streaming, baru nemu pola. Tapi yang pasti kunci utamanya adalah konsisten,” kata Vonny dalam acara diskusi media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).
Selain konsisten dengan jadwal live streaming, Vonny juga menekankan pentingnya host. Menurut dia, seorang host harus memiliki kemampuan mumpuni termasuk dalam percaya diri di depan kamera, pintar mempromosikan produk, hingga mampu membangun interaksi dua arah dengan konsumen.
Mengingat pentingnya peran host, kata Vonny, TikTok juga telah mengadakan program Host Academy yang bisa diikuti oleh para merchants TikTok Shop. Ketika sudah terdaftar, mereka akan mendapatkan pelatihan intensif selama dua hari tentang cara melakukan Live Streaming yang baik secara langsung dengan pelatih TikTok Shop.
“Tapi tidak semua bisa lolos ya, nanti ada semacam penilaian. Kalau kami rasa sudah sesuai dengan kualifikasi, maka akan diberi sertifikat,” kata Vonny.
Secara khusus di TikTok Shop, jelas Vonny, para penjual juga harus patuh pada panduan komunitas jika ingin Live Shopping-nya tidak dihentikan. Salah satu panduan komunitas yang harus dipatuhi adalah tidak boleh melibatkan anak kecil ketika sedang live streaming.
“TikTok tidak memperbolehkan anak di bawah 13 tahun untuk mengakses TikTok, jadi ketika di live streaming ada anak kecil maka secara otomatis sistem akan mem-banned,” kata dia.
Itulah mengapa, dia mengajak para seller untuk lebih aware akan kebijakan komunitas yang diberlakukan di platform. “Kalau aware, maka jualan kan jadi lancar juga, enggak akan kena banned,” kata Vonny menjelaskan.