REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan kondisi cuaca cerah, akan banyak orang yang mungkin ingin menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah. Artinya, orang akan lebih sering berada di bawah sinar matahari.
Walaupun sinar matahari dalam jumlah tertentu bermanfaat bagi kesehatan berkat vitamin D yang dibutuhkan tubuh, sinar UV juga ternyata berpotensi merusak mata. Seorang ahli memperingatkan peningkatan paparan sinar matahari dapat membahayakan penglihatan.
Dokter Elizabeth Hawkes, konsultan ahli bedah mata dan okuloplastik, mengatakan sangat penting penggunaan kacamata hitam untuk memiliki perlindungan dari UV.
"Karena radiasi UV dari matahari dapat merusak kulit halus kelopak mata serta kulit di sekitar area mata," ujar Hawkes, seperti dikutip dari laman Express, Selasa (9/5/2023).
Sinar UV juga dapat merusak kornea, lensa, dan bagian mata lainnya. Paparan sinar UV dapat menyebabkan beberapa jenis katarak, retinopati matahari, dan pterigium. Melindungi mata dari hal ini sangat penting untuk alasan kesehatan sekaligus mencegah penuaan dini.
Kerusakan kornea
Kornea adalah bagian transparan dari mata yang menutupi iris dan pupil dan memungkinkan cahaya masuk ke dalamnya. Kerusakan akibat sinar UV pada kornea dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung tingkat keparahannya, sehingga dapat mengakibatkan masalah pada penglihatan.
Fotokeratitis adalah salah satu jenis kerusakan akibat sinar matahari pada kornea dan menyebabkan gejala, seperti:
- Sakit di mata
- Mata merah
- Penglihatan kabur
- Mata berair
- Merasa ada pasir pada mata
- Mata bengkak
- Sensitivitas terhadap cahaya terang
- Sakit kepala
- Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
- Pupil kecil
- Kelopak mata berkedut
Menurut Vision Express, semakin lama mata terpapar sinar UV, maka kian parah gejala yang dapat dialami.
Katarak
Katarak merupakan kondisi keruh pada lensa mata yang membuat sulit untuk melihat. Mirip dengan kerusakan kornea, paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan dan memperburuk katarak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
