REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi sering kali dianggap sebagai bunga tidur. Ketika bangun, banyak orang sering melupakannya, terlebih jika mereka mengalami mimpi yang menyeramkan.
Namun, bagaimana jika orang tersebut mengalami mimpi berulang kali? Dalam kasus ini membuat orang merasa gelisah dan bertanya-tanya apakah ada makna di balik mimpinya.
Menurut Sleep Foundation, gagasan mimpi memiliki makna tersembunyi merupakan komponen populer dari teori mimpi Freudian. Teori itu menjelaskan mengalami mimpi berulang dapat menunjukkan masalah mendasar, terlepas dari isi mimpi tersebut.
Psikolog klinis yang berpraktik di Delhi-NCR di India, Aishwarya Raj, mengatakan mimpi berulang berarti mimpi yang terjadi secara teratur dari waktu ke waktu. Mimpi tersebut sering menampilkan sosok, adegan, dan peristiwa yang sama tetapi sedikit berbeda antar satu dan lain.
"Mimpi yang berulang tidak selalu merupakan gejala dari suatu gangguan, tetapi itu mungkin merupakan tanda kesulitan atau kecemasan yang belum terselesaikan. Mungkin juga ini menjadi petunjuk bahwa seseorang terkunci dalam pola perilaku atau pemikiran tertentu," kata Raj, dilansir Indian Express, Selasa (9/5/2023).
Penelitian menunjukkan mimpi berulang pada orang dewasa dikaitkan dengan kesejahteraan psikologis yang buruk. Psikolog klinis Rumah Sakit Manipal di Inggris, Satish Kumar, mengatakan mimpi tidak pernah dianggap sebagai gambaran klinis untuk gangguan kejiwaan dan saraf. Mimpi hanyalah perwujudan dari apa pun yang dialami seseorang dalam hidup mereka.
"Apa pun yang dialami seseorang dalam pikiran sadar di sini sekarang akan terlihat dalam mimpi beberapa kali. Tapi apa pun yang dialami seseorang untuk jangka waktu yang lama dan bukan dalam pikiran sadar melainkan dalam pikiran bawah sadar akan tampak bermanifestasi sebagai mimpi yang berulang. Itu namanya konflik emosional yang belum terselesaikan," ujar dia.
Ada sejumlah kriteria yang membuat seseorang mengalami mimpi berulang. Ketika masalah muncul, kebanyakan orang mencoba mengatasi dan menyelesaikannya.
Namun, bagi mereka yang tidak melakukan apa pun dan hanya membiarkan waktu yang mengobatinya, ini dapat menyebabkan seseorang mengembangkan masalah emosional yang belum terselesaikan.
"Ketika orang menekan atau menyangkal masalah mereka dan bersikap pasif tanpa mengerjakannya, mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami mimpi yang berulang," ucap Kumar.