REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar satu tahun lalu, penyanyi R&B Toni Braxton mengalami momen traumatis karena kehilangan sang adik, Traci Braxton, yang bergelut dengan kanker. Saat menghadapi kedukaan tersebut, dada Braxton kerap terasa sakit.
Mulanya, Braxton mengira rasa sakit berulang di dadanya muncul karena dia merasa sangat sedih. Ternyata, rasa sakit tersebut muncul karena sekitar 80 persen arteri koroner jantungnya mengalami sumbatan. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah widowmaker.
"Tentu saja saya sedih karena (kehilangan) adik saya, tapi saya ternyata juga punya masalah kesehatan. (Rasa sakit di dada) itu adalah cara tubuh saya memberi tahu saya ada sesuatu yang tidak benar," jelas Braxton, seperti dilansir Fox News, Kamis (27/4/2023).
Kondisi ini terungkap setelah dokter bersikukuh meminta Braxton untuk melakukan pemeriksaan jantung. Braxton yang semula merasa baik-baik saja akhirnya setuju dan menjalani pemeriksaan jantung pada pengujung September tahun lalu.
"Saya menjalani pemeriksaan khusus. Mereka memeriksa jantung saya dan menemukan beberapa abnormalitas," kata Braxton.
Dari pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa 80 persen arteri koroner kiri jantung Braxton telah tersumbat. Kondisi ini memaksa penyanyi berusia 55 tahun tersebut untuk menjalani prosedur pemasangan ring atau stent pada jantungnya.
"Para dokter memberi tahu saya bahwa dengan kondisi itu saya berisiko terkena serangan jantung hebat, (dan) saya tak akan selamat," kata Braxton.
Braxton yang juga mengidap penyakit autoimun lupus erythematosus ini mengungkapkan bahwa pengalaman tersebut sangat menakutkan baginya. Bila saat itu menolak menjalani tes, mungkin kehidupannya saat ini akan berbeda.
Dengan pengalaman ini, Braxton mengingatkan pentingnya menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan beberapa masalah kesehatan yang diidapnya, Braxton harus menjalani skrining kesehatan rutin setiap tiga bulan.