REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang tua, mi instan masih menjadi makanan alternatif ketika tidak sedang terburu-buru menyiapkan bekal bagi sang buah hati. Apalagi, dengan berbagai merek mi instan yang ada di pasaran, sangat muda memberi rasa yang disukai anak.
Namun, sering kali para orang tua lupa akan nilai gizi yang terkandung dalam mi instan. Apalagi baru-baru ini, efek samping di balik konsumsi mi instan semakin disorot setelah Pemerintah Taiwan menemukan zat pemicu kanker di Indomie rasa ayam spesial asal RI.
Agar Ayah-Bunda semakin paham, yuk simak beberapa alasan berikut mengapa mi instan tidak baik bagi buah hati.
1. Termasuk makanan ultra proses
Dilansir dari FirstCry Parenting, Kamis (27/4/2023), disebutkan bahwa mi instan terbuat dari maida, yang diproses untuk pengemasan dan memiliki nilai gizi yang rendah. Makanan seperti ini sebaiknya dihindari karena anak akan kehilangan vitamin dan mineral penting saat mengonsumsi mie instan.
2. Mengandung lemak trans
Mi dikukus dan kemudian digoreng dengan minyak untuk memperpanjang masa simpannya. Hal ini menyebabkan lemak trans dari minyak menjadi bagian dari mi, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada anak.
4. Makanan dengan propilen glikol
Mi tidak boleh kering dan perlu mempertahankan kelembapan internalnya. Hal ini dapat dicapai dengan menambahkan propilen glikol ke dalamnya. Anak-anak sensitif terhadap zat aditif. Sebaiknya hindari makanan dengan zat aditif untuk mencegah efek samping.
5. Terdapat kandungan monosodium glutamat
MSG adalah bahan yang dikenal untuk meningkatkan rasa pada banyak mi instan. Bahan kimia ini berbahaya bagi anak-anak dan orang dewasa karena diketahui dapat menyebabkan kerusakan otak. Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak mi instan yang tidak mengandung MSG. Jadi, setiap kali membeli mi, periksalah bahan-bahannya.
6. Mengandung pengawet
Mi sudah mengandung garam dalam jumlah tinggi untuk mengawetkannya dalam jangka waktu yang lama. Sodium, unsur dalam garam, juga secara langsung mempengaruhi organ vital, meningkatkan risiko kanker lambung, dan dapat menyebabkan kerusakan bila dikonsumsi secara berlebihan.
7. Mengandung bahan kimia berbahaya
Selain alasan-alasan yang telah disebutkan di atas, berbagai bahan kimia, seperti plasticizer dan dioksin terdapat pada bahan yang digunakan untuk mengemas mi. Bahan kimia ini dapat bersifat karsinogenik dan mungkin tetap berada di dalam mi bahkan setelah Anda memasaknya.
Orang mungkin berasumsi bahwa jumlah konsumsi mereka tidak tinggi atau bahwa mereka berhati-hati saat memasak, tetapi faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan kanker bukanlah risiko yang layak untuk diambil.
Alih-alih memberi buah hati bekal mi instan, lebih baik Ayah-Bunda memberikan camilan bergizi yang tentu bermanfaat bagi tumbuh kembang sang anak. Misalnya almond, kenari, yogurt, oatmeal, susu, buah-buahan, atau mi buatan sendiri.