Rabu 26 Apr 2023 16:05 WIB

Tragis, Aktor Muda Kanada Meninggal Usai Oplas Agar Mirip Jimin BTS

Saint Von Colucci telah menjalani 12 kali prosedur operasi plastik agar mirip Jimin.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Kanada, Saint Von Colucci, menjalani 12 kali operasi plastik demi memiliki wajah mirip bintang K-Pop Jimin BTS. Dia meninggal setelah mengalami komplikasi dan infeksi pada Ahad (23/4/2023).
Foto: Dok Instagram/TMZ
Aktor Kanada, Saint Von Colucci, menjalani 12 kali operasi plastik demi memiliki wajah mirip bintang K-Pop Jimin BTS. Dia meninggal setelah mengalami komplikasi dan infeksi pada Ahad (23/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Kanada bernama Saint Von Colucci menjalani serangkaian prosedur kosmetik operasi plastik demi memiliki wajah yang menyerupai bintang K-Pop Jimin BTS. Dia melakukannya agar dapat memerankan bintang K-Pop tersebut untuk layanan streaming AS.

Setelah menjalani 12 kali operasi, Colucci justru mengalami komplikasi dan meninggal dunia di sebuah rumah sakit Korea Selatan, Ahad (23/4/2023) pagi, dalam usia 22 tahun. Menurut humas yang mewakilinya, Colucci menghabiskan biaya 220 ribu dolar AS (setara dengan Rp 3,26 miliar) untuk 12 operasi plastik.

Baca Juga

Mendiang Colucci menjalani salah satu operasi pada Sabtu (22/4/2023) malam untuk mengangkat implan dari rahangnya yang dia pasang pada November 2022. Dia mengalami infeksi dari implan itu. Akibat komplikasi, dia sempat diintubasi tetapi meninggal dunia beberapa jam kemudian.

Humas Colucci, Eric Blake, mengatakan bahwa kliennya pindah ke Korea Selatan dari Kanada pada 2019. Dia sudah menjadi trainee di salah satu perusahaan hiburan Korsel.

"Sangat tragis dan sangat disayangkan," kata Blake, yang bekerja dengan Colucci sejak Maret 2022.

Blake menyebut Colucci, yang tingginya 182 sentimeter dan beratnya 82 kilogram, berambut pirang gelap dan bermata biru, selalu merasa tidak aman dengan penampilannya. Colucci menganggap penampilannya yang masih terlihat kebarat-baratan membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan di Korsel.

"Dia memiliki garis rahang dan dagu yang sangat persegi dan dia tidak menyukai bentuknya karena menurutnya itu terlalu lebar dan menginginkan bentuk V, yang dimiliki banyak orang Asia," tutur Blake.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement