Rabu 26 Apr 2023 11:49 WIB

Begini Cara Memasak Mi Instan agar Lebih Sehat

Waspadai kalori yang besar dan garam yang tinggi dalam mi instan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Kita perlu mempertimbangkan cara memasak mi instan yang tepat agar lebih sehat. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Kita perlu mempertimbangkan cara memasak mi instan yang tepat agar lebih sehat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Banyak orang tua melarang anaknya terlalu banyak mengonsumsi mi instan. Hal ini dilakukan lantaran mengonsumsi mi instan terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan. Benarkah demikian? Bagaimana membuat mi instan jadi lebih sehat?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi, Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menjelaskan sebelum menilai mi instan sehat atau tidak, menurutnya kita harus mengetahui komponen-komponen mi instan. Mi instan mengandung karbohidrat, garam dan lainnya.

Baca Juga

"Mengenai sehat dan tidak sehat tergantung berapa banyak kita konsumsinya. Kalau kita konsumsi secara berlebihan tentunya akan mengandung jumlah kalori yang besar dan garam yang tinggi," papar guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo kepada Republika.co.id, Rabu (26/4/2023).

Prof Ari mengatakan dalam satu bungkus mi instan, gizinya tidak lengkap. Kompineb karbohidrat memang cukup, namun komponen protein tidak cukup. Belum lagi kandungan garam memicu hipertensi. "Jika dikonsumsi sehari-hari maka yang harus diperhatikan kandungan gizinya," ujarnya.

Untuk membuat mi instan lebih sehat, menurut Prof Ari, kita bisa menambahkan komponen gizi yang ada. Anda bisa menambahkan telur misalnya, bakso dan sayur-sayuran. "Sesuai dengan kebutuhan."

Bagaimana dengan bumbu mi instan? Apakah boleh dikonsumsi?

Mengenai bumbu, lanjut Prof Ari, harus dikonfirmasi kepada pihak perusahaan produsen mi instan tersebut, bagaimana komponen bumbunya. "Tapi sekali lagi, ketika produk tersebut sudah ada di tengah masyarakat dan sudah diberi stempel BPOM, saya rasa produk tersebut aman dikonsumsi," tegasnya.

Prof Ari menganjurkan untuk tidak menggunakan bumbu mi terlalu banyak. "Saya menganjurkan ketika hendak makan mi instan, saya hanya menggunakan setengah bumbu mi tersebut," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement