Rabu 12 Apr 2023 21:00 WIB

Jamu tak Selalu Halal, Kenali Jenis dan Titik Kritisnya

Jamu yang murni berasal dari tumbuhan dan bahan herbal halal dikonsumsi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Penjual jamu gendong (ilustrasi). Agar terhindar dari jamu yang tidak halal, konsumen bisa mengenali berbagai jenis jamu dan mencermati titik kritis kehalalannya.
Foto:

Sesuai dengan Fatwa MUI No. 10 Tahun 2018 tentang produk Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol/Etanol yang menyebutkan bahwa minuman beralkohol yang masuk kategori khamr adalah minuman yang mengandung alkohol/etanol (C2H5OH) minimal 0,5 persen. Minuman beralkohol yang masuk kategori khamr adalah najis dan hukumnya haram, sedikit ataupun banyak.

Jamu tradisional dari Cina juga wajib dicermati, karena umumnya menggunakan berbagai bahan tambahan hewani , seperti tangkur buaya, kuku macan, hati beruang, hingga darah ular. Bahan tambahan tersebut jelas haram dikonsumsi.

Sementara untuk jamu yang dikemas dalam cangkang kapsul, titik kritis halalnya terletak pada cangkang kapsulnya yang terbuat gelatin. Sebagian besar bahan gelatin berasal dari hewan, seperti ikan, sapi, dan babi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement