REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Seluruh lapisan masyarakat Indonesia terbukti mampu bersama menghadapi dan bertahan, bahkan tetap mencetak pertumbuhan di tengah gerusan ekonomi setelah pandemi Covid-19 merambah negeri ini.
Saat segala aturan pembatasan aktivitas diberlakukan, ada kegiatan ekonomi yang tetap tumbuh, bahkan mencatatkan peningkatan signifikan, yakni belanja online dengan minat pada produk lokal yang sangat tinggi.
Lantaran itulah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), bekerja sama dengan Siberkreasi, kembali menggelar pelatihan digital bagi pelaku usaha dengan tema “Branding Produk Lokal Agar Siap Go Nasional”.
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha mempersiapkan merek mereka agar bisa merambah dan menguasai pasar nasional, serta mendorong kreativitas dalam memanfaatkan platform digital untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan transaksi penjualan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel A Pangerapan menyampaikan bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Maka dari itu, Semuel meminta seluruh masyarakat agar bisa meningkatkan literasi digital, tentunya dalam hal ini, salah satunya, untuk menjalankan usaha di ruang digital. “Perkembangan teknologi digital ini salah satunya terpacu oleh pandemi yang telah mendorong kita beraktivitas di ruang digital,” ujar Semuel dalam siaran pers, Kamis (6/4/2023).
Semuel meminta seluruh masyarakat digital untuk bisa meningkatkan literasi digital, dalam hal ini, tentu dalam menjalankan usaha di ruang digital. Salah satu aktivitas di ruang digital yang pertumbuhannya luar biasa adalah belanja daring.
Menurut data We Are Social 2023, aktivitas belanja daring menduduki posisi keempat dalam penggunaan internet. Berdasarkan riset dari MarkPlus berjudul “Peran E-commerce dalam Mendukung Merek Lokal Selama Pandemi” yang dirilis pada Oktober 2021.
Kecenderungan konsumen membeli produk lokal makin meninggi. Selama pandemi,riset menyebut pemasaran daring menjadi fokus bagi para pelaku usaha produk lokal menggencarkan pemasaran. Juga mempromosikan produk di media sosial dan e-commerce, lalu mengikuti berbagai program e-commerce, serta membuat berbagai konten yang menarik.
Menjalankan usaha di ruang digital membutuhkan keahlian tambahan berkaitan dengan tren di industri ini. Meski memiliki istilah serupa dengan usaha konvensional, ruang digital memungkinkan adanya perbedaan yang signifikan.
Salah satunya adalah branding yang merupakan cara membentuk pencitraan sebuah produk atau merek dagang untuk membedakan diri dari pesaing. Jika sebuah produk atau merek dagang sudah memiliki branding tersendiri, maka hal itu mampu menjelaskan kelebihan dan manfaatnya dibanding pesaingnya.
Menurut praktisi digital, Enda Nasution, penegasan eksistensi produk lokal perlu diperkuat lantaran tingkat persaingan di pasar nasional semakin tinggi. Eksistensi sebuah produk di kawasan lokal akan menjadi pondasi kuat untuk melebarkan sayap di wilayah yang lebih besar. “Sebuah produk lokal harus lebih dulu memantapkan posisinya di wilayah sekitar, lalu mengembangkan kualitas produk seiring memperkenalkannya pada lingkup yang lebih besar”, ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk menjangkau wilayah pasar yang lebih luas, perlu memastikan konsumen percaya pada kualitas produk selama pengiriman. “Jaminan itu perlu disampaikan saat menyusun dan menjalankan strategi branding. Strategi branding perlu disusun sedemikian rupa mulai dari konten, hingga pilihan platform digital yang akan dipilih sebagai medianya,” kata dia menjelaskan.
Hal ini, lanjutnya, penting agar konten benar-benar menyampaikan semua informasi penting dari sebuah produk atau merek yang akan mendorong konsumen memutuskan membelinya. ”Adapun pengusaha yang masih ingin mendalami keahlian dan kecakapan digital yang dibutuhkan dalam mengembangkan usahanya, bisa mencari lembaga pelatihan atau komunitas bisnis digital,'' ujar Enda.