Kamis 30 Mar 2023 16:05 WIB

Apa Itu Rasa Malu yang Toxic?

Rasa malu yang beracun menyebabkan seseorang rendah diri secara terus-menerus.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Rasa malu toxic atau yang beracun sedikit berbeda dari rasa malu biasa. Rasa malu toxic bisa lebih intens dan berkepanjangan.  /ilustrasi
Foto: omgtoptens.com
Rasa malu toxic atau yang beracun sedikit berbeda dari rasa malu biasa. Rasa malu toxic bisa lebih intens dan berkepanjangan. /ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Rasa malu toxic atau yang beracun sedikit berbeda dari rasa malu biasa. Rasa malu toxic bisa lebih intens dan berkepanjangan.

Kondisi itu bisa menyebabkan seseorang merasa rendah diri secara terus-menerus dan punya anggapan seperti semua orang menyalahkan mereka atas sesuatu.

Baca Juga

Apa itu rasa malu yang toxic?

Penting untuk memahami perbedaan antara rasa bersalah biasa dan beracun. Saat mengalami yang beracun, itu bahkan lebih dalam dari rasa malu biasa karena dapat berkepanjangan dan mendalam.

Misalnya, beberapa orang mungkin merasa malu jika mereka gagal dalam sebuah proyek di tempat kerja, tetapi hal itu akhirnya hilang saat seiring waktu. Sebaliknya dengan malu yang beracun, perasaan itu tetap ada, terlepas dari kinerja, umpan balik, dan sebagainya.

Bagaimana rasa malu yang beracun dapat memengaruhi perilaku Anda?

Menurut PsychCentral, seperti dikutip dari laman Cnet, Kamis (30/3/2023), rasa malu yang beracun dapat meningkatkan tingkat stres, menimbulkan lebih banyak masalah. Seseorang dapat merasakan kecemasan yang intens bahkan depresi. Itu juga dapat memengaruhi tidur, nafsu makan sehingga menyebabkan gangguan makan.

Tanda-tanda peringatan umum yang terkait dengan rasa malu meliputi:

-Pandangan diri yang negatif

-Mempertanyakan nilai diri

-Takut terlihat bodoh

-Terus-menerus khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang Anda

-Mempertanyakan semua yang Anda lakukan

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement