REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membesarkan anak dengan mengajarinya tentang penerimaan diri bukan perkara murah. Orang tua pasti tidak ingin anak-anaknya tumbuh dengan berpikir bahwa tubuh langsing adalah satu-satunya yang terbaik.
Pada era ini, anak-anak akan mudah menemukan istilah-istilah yang bernada ejekan terkait fisik, misalnya "gendut". Beberapa orang menganggap sebutan itu adalah ejekan, namun ini berarti mereka yang bertubuh besar dipaksa untuk tidak menerima kondisi tubuh mereka, padahal "gendut" tidak melulu negatif.
Tanggapan orang tua yang salah, mungkin secara tidak sengaja bisa memperkuat hal tersebut. Jadi, bagaimana orang tua harus bereaksi ketika anak menggunakan kata "gendut" ketika menggambarkan seseorang? Yang terpenting, bagaimana bisa memberikan kontra-narasi untuk semua pesan yang mereka terima?
1. Menanggapi dengan rasa ingin tahu
Mungkin anak tidak memahami semua konotasi negatif dari kata "gendut" di masyarakat kita. Tentunya orang tua tidak ingin menyarankan konotasi negatif baru.
“Ketika orang tua mendengar anak menggunakan kata 'gendut' untuk menghina atau mengkritik diri sendiri atau orang lain, ini adalah kesempatan untuk mencari tahu tentang apa yang dipikirkan anak,” kata seorang psikolog di California, Amerika Serikat, Crystal Williams, dilansir HuffPost, Sabtu (11/3/2023).
Daripada langsung berceramah, mulailah dengan mengajukan satu atau dua pertanyaan kepada anak untuk mencoba memahami pemikiran mereka dengan lebih baik. Berikut beberapa kemungkinan pertanyaannya:
-Apa arti kata "gendut" bagimu?
-Menurutmu apa arti kata "gendut" bagi orang lain?
-Siapa yang harus mengatakan seseorang gemuk atau tidak?
-Apakah ada yang salah dengan menjadi gemuk?
Jika anak bersikap deskriptif, Anda dapat mengingatkan mereka bahwa tubuh memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan warna kulit. Ahli diet Alyssa Miller juga menyarankan untuk memberi tahu anak bahwa menggunakan kata-kata seperti "gendut" atau "mungil" sebagai penghinaan yang tidak diperbolehkan.
Ia juga merekomendasikan jenis situasi ini dengan frasa "Kita tidak mengomentari tubuh orang" dan "Semua tubuh berbeda". “Jika seorang anak menyebut dirinya gemuk, itu merupakan indikasi masalah harga diri,” kata Williams. Lakukan penggalian lebih lanjut untuk mencoba mencari tahu apakah masalah ini spesifik pada citra tubuh atau hal lebih umum.
2. Jangan menganggap anak-anak terlalu muda untuk memahami bias
Anak-anak menyerap pesan budaya sejak usia dini. Miller mengatakan, dia telah melihat anak-anak usia dua tahun menggunakan kata "gendut" atau "besar" untuk menggambarkan seseorang. “Saya akan mengatakan kemungkinan pada usia empat atau lima tahun, mereka dapat mulai merasakan bagaimana orang diperlakukan berbeda berdasarkan ukuran mereka,” kata dia.
Studi menunjukkan, anak perempuan seusia enam tahun mengungkapkan kekhawatiran tentang ukuran tubuh mereka. Sekitar 40 hingga 60 persen anak perempuan usia enam hingga 12 tahun mengkhawatirkan berat badan mereka atau menjadi gemuk.
3. Waspadai pesan yang dikirim untuk anak
“Sebagian besar dari Anda membawa stigma lemak seumur hidup dan cenderung menjadi emosional saat mendengar kata ‘gendut’ ini,” kata Miller.
Anda mungkin takut jika anak dianggap gendut, mereka akan diejek. Tetapi jika Anda menutup percakapan begitu anak menyebut seseorang gendut, itu telah mengirimkan pesannya sendiri.
“Apa yang Anda sampaikan kepada anak-anak adalah bahwa menjadi gendut itu sangat buruk sehingga tidak dapat membicarakannya,” kata Miller.
Sebaliknya, dia menyarankan untuk memulai percakapan yang bermakna dengan tetap tenang dan penasaran pada anak, serta apa yang mungkin sudah mereka yakini tentang menjadi gemuk. Perhatikan juga bahasa yang Anda gunakan ketika di depan anak.
Terapis Sarah Herstich menyarankan orang tua menggunakan kata "gendut" dengan cara yang netral. Seperti yang dilakukan ketika berbicara tentang tinggi badan, warna rambut, atau warna kulit.
"Ini membantu anak-anak memisahkan kata gendut dari rasa malu, yang dipersenjatai terhadap orang yang hidup dalam tubuh gendut, dan ini sangatlah penting," kata dia.
4. Tekankan kualitas selain berat
Jika ingin anak-anak menghormati semua tubuh, Anda harus mencontohkan perilaku ini untuk mereka. “Jangan mengomentari tubuh seseorang, jangan bergosip atau membicarakan ukuran tubuh orang lain,” kata Miller.
Fokus pada siapa orangnya, apa yang mereka tunjukan untuk orang, dan bakat serta kekuatan unik mereka saat berbicara tentang orang lain. Ada begitu banyak hal untuk dikatakan tentang tubuh selain mengomentari ukurannya.