REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Medis India (Indian Medical Association) mencatat peningkatan jumlah pasien yang mengalami gejala seperti batuk, mual, muntah, sakit tenggorokan, demam, nyeri tubuh dan bahkan diare dalam beberapa kasus. Laporan tersebut juga menyarankan para dokter untuk tidak meresepkan antibiotik.
Dokter diserukan untuk menggunakan pengobatan simtomatik saja. Indian Medical Association mencermati masyarakat mulai mengonsumsi antibiotik, seperti azithromycin, amoxicillin, dan lainnya, tanpa memperhatikan dosis dan berhenti minum begitu merasa membaik.
"Ini perlu dihentikan karena dapat menyebabkan resistensi antibiotik," kata badan tersebut, seperti dilansir dari Indian Express, Senin (6/3/2023).
Sesuai dengan informasi dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional India (NCDC), sebagian besar kasus tersebut disebabkan oleh virus influenza H3N2. Infeksi biasanya berlangsung sekitar lima sampai tujuh hari, lalu demam sembuh setelah tiga hari, tetapi batuk dapat bertahan hingga tiga minggu.
Direktur Penyakit Dalam di Fortis Memorial Research Institute India, Dr Satish Koul, mengatakan bahwa demam yang disebabkan oleh virus tidak memerlukan antibiotik. Penggunaan antibiotik pada kasus influenza bisa meningkatkan risiko munculnya bakteri yang kebal terhadap berbagai macam obat di masyarakat.
"Anda harus menahan diri, jangan mengonsumsi antibiotik yang dijual bebas untuk menyembuhkan demam," jelas dr Koul.