REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personal branding coach, Indah Warsetio, mengatakan personal branding penting dalam segala bidang, salah satunya dalam pengembangan bisnis usaha mikro kecil menengah (UMKM). Menurutnya, hal ini akan mempermudah dalam bersaing di antara orang yang mempunyai profesi yang sama, misalnya sebagai pengusaha, desainer, dan lainnya.
"Personal branding ini membuat kita mudah diingat oleh audience kita, customer kita, jejaring kita. Jadi ini pentingnya personal branding, bukan untuk pencitraan atau flexing," ujar Indah dalam acara workshop yang digelar Vanilla Hijab beberapa waktu lalu.
Menurut Indah, jika pelaku UMKM tidak membedakan dirinya dengan pebisnis lain, maka tidak ciri yang menjadi keunikan diri dan brand yang dijual. Keautentikan dan kreativitas Anda tidak akan terlihat sehingga market Anda pun berisiko diambil oleh kompetitor.
"Jadi kita harus punya market tersendiri, itu penting banget untuk UMKM," jelasnya.
Langkah membangun personal branding
Banyak yang harus dilakukan untuk membangun personal branding. Namun, menurut Indah, ada lima hal utama yang harus diperhatikan, yaitu singkatan dari "BRAND".
1. B berasal dari kata "be you"
Pastikan personal branding itu mulai dari jati diri kita sendiri. Jangan ikut-ikutan orang lain, jangan fake.
"Jadi karakter harus sesuai dengan diri kita."
2. R dari kata "reason to believe" alias alasan untuk percaya
Rekam jejak, termasuk pengalaman, keahlian, dan pencapaian akan membuat orang lain yakin dan percaya terhadap pelaku UMKM.
3. A dari kata "authentic"
Ini menyangkut penampilan. Orang pertama kali mengenal pelaku UMKM dari kesan pertamanya.
Penampilan Anda harus bisa mewakili bisnis yang dijalankan. Pebisnis makanan yang berpenampilan urakan, misalnya, dapat memengaruhi kepercayaan orang untuk membeli kue atau makanan dari orang tersebut.