REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes menjadi penyakit yang banyak menyerang dewasa muda saat ini. Penyakit diabetes dibagi menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan 2.
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi jika tubuh tidak cukup memproduksi insulin atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Oleh karena itu, pengidap diabetes diminta untuk terus melakukan diet sehat dan seimbang. Artinya, mereka harus menghindari makanan yang tinggi gula, lemak, dan garam.
Langkah ini dilakukan seiring mengonsumsi banyak buah dan sayuran, protein, dan pati karbohidrat tertentu. Salah satu buah yang sangat bermanfaat adalah okra.
Terapis nutrisi Orley Kutner menjelaskan okra mengandung jenis serat khusus yang tidak larut dan dapat membantu menstabilkan glukosa darah. Buah ini secara tradisional telah digunakan sebagai pengobatan diabetes.
"Studi klinis pada manusia terbaru menunjukkan hasil yang memuaskan," kata Kutner, dikutip Express, Kamis (9/2/2023).
Kutner mengatakan okra bisa ditambahkan dalam sup atau kari. Anda juga bisa memotong dan merendamnya semalaman lalu minum airnya pada pagi hari. Namun, jika Anda sedang minum obat diabetes, sebaiknya tidak mencobanya.
Okra juga populer di berbagai masakan termasuk Karibia, Kreol, Cajun, dan India. Meskipun secara teknis ini buah, okra sering muncul dan digunakan seperti sayur dalam masakan.
Berbagai penelitian telah mempertimbangkan efek okra pada kadar gula darah. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Phytotheraphy Research pada 2020 menguji coba penggunaan bubuk okra pada 60 pengidap diabetes tipe 2.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok diberi 10 gram bubuk okra dicampur menjadi 150 gr yoghurt dan yang lain hanya diberi 150 gr yoghurt. Kedua kelompok makan ini dengan makan siang dan makan malam mereka setiap hari selama delapan pekan.