REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ibu asal Wiltshire, Inggris membagikan pengalamannya saat mengandung anak kembar yang dinilai sebagai fenomena medis langka. Di akun media sosialnya, ibu bernama Rebecca Roberts tersebut menjelaskan bahwa dia baru mengetahui janinnya kembar ketika menjalani ultrasonografi (USG) di minggu ke-12.
Pada saat itu, dokter memberi tahu bahwa kedua janin dalam kandungan Rebecca berbeda usia tiga minggu. Ternyata, anak kembar Rebecca yang kemudian diberi nama Noah dan Rosalie itu termasuk salah satu bayi kembar paling langka di dunia.
"Noah dan Rosalie adalah yang paling langka karena memiliki jarak konsepsi terbesar di antara mereka," kata Rebecca dalam unggahan di Instagram pribadinya.
View this post on Instagram
Kejadian yang dialami oleh Rebecca juga disebut sebagai superfetation. Ini artinya, ada sel telur lain yang dibuahi oleh sperma dan berkembang di rahim beberapa hari atau beberapa minggu setelah yang pertama.
Tubuh Rebecca memproduksi sel telur dalam dua momen berbeda. Anaknya pun termasuk kasus kembar superfetasi ke-14 yang didokumentasikan di seluruh dunia.
"Saya sempat keheranan mengapa bayi yang satu lagi luput terlihat saat USG terdahulu, tetapi saya agak lega itu bukan karena kelalaian saya, melainkan fenomena medis langka," kata David Walker, dokter kebidanan dan kandungan di Royal United Hospital yang merawat Rebecca, dikutip dari laman Good Morning America.
Rebecca yang mendapatkan obat kesuburan mengaku sebelumnya sudah menjalani dua kali USG. Hasilnya menunjukkan hanya ada satu bayi.
"Lalu saya mengetahui bahwa saya mengandung bayi kembar pada pemindaian 12 minggu. Ini bukanlah kembar biasa, mereka sangat langka dan merupakan fenomena medis," ujar Rebecca, seperti dilansir The Sun, Rabu (15/2/2023).