REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menstruasi bisa terjadi dengan lebih berat dan lama pada sebagian wanita. Sayangnya, beberapa wanita cenderung membiarkan kondisi tersebut dan tak mencari pertolongan dokter karena berbagai alasan.
Salah satu dari alasan tersebut adalah pembicaraan mengenai menstruasi atau haid masih dianggap tabu. Hal ini membuat sebagian wanita memilih untuk diam meski bergelut dengan siklus menstruasi yang tak normal. Beberapa wanita bahkan mungkin tak sadar bahwa menstruasi mereka tidak normal.
Pakar kesehatan wanita dari National Health Service (NHS) di Inggris, dr Susanna Unsworth, mengimbau wanita untuk mencari pertolongan dokter bila merasa ada yang tak normal pada siklus menstruasi mereka. Berkaitan dengan hal ini, dr Unsworth juga membagikan beberapa ciri menstruasi yang tak normal.
Menurut dr Unsworth, durasi maksimal dari terjadinya menstruasi adalah sekitar tujuh hingga 10 hari. Menstruasi yang terjadi lebih dari 10 hari perlu dikonsultasikan dengan dokter.
"Karena (10 hari) adalah batas maksimal dari berlangsungnya menstruasi," jelas dr Unsworth, seperti dilansir Mirror, Rabu (8/2/2023).
Selain lama berlangsungnya menstruasi, dr Unsworth mengungkapkan wanita juga perlu memperhatikan siklus menstruasi mereka. Dr Unsworth mengatakan, wanita perlu berkonsultasi dengan dokter bila memiliki siklus menstruasi kurang dari 24 hari.
Menurut dr Unsworth, setiap wanita bisa memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda-beda. Namun, menstruasi yang normal seharusnya tak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari wanita.
"Bila Anda mengalami menstruasi yang berdampak pada kehidupan sehari-hari Anda dan mempersulit Anda dalam melakukan sesuatu, itu saatnya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter," lanjut dr Unsworth.
Menurut dia, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi menstruasi wanita. Sebagian dari faktor-faktor tersebut mungkin berkaitan dengan masalah lain, seperti sindrom ovarium polikistik, perubahan hormonal, hingga fibroid.
Oleh karena itu, dr Unsworth menganjurkan wanita untuk memeriksakan diri ke dokter bila mengalami beberapa kondisi terkait siklus menstruasi mereka. Kondisi tersebut adalah mengalami menstruasi yang berat dan mengganggu aktivitas keseharian, siklus menstruasi berubah jadi lebih pendek atau lebih panjang, ada perdarahan di antara dua siklus menstruasi, atau ada perdarahan setelah berhubungan seksual.
"Ini semua adalah kondisi yang perlu dikonsultasikan dengan dokter," ujar dr Unsworth.
Ada banyak produk kewanitaan yang bisa digunakan oleh wanita selama masa menstruasi, seperti pembalut, tampon, dan menstrual cup. Di antara ketiga opsi ini, dr Unsworth lebih merekomendasikan penggunaan menstrual cup.
"(Pembalut dan tampon) bukan opsi yang baik untuk lingkungan," kata dr Unsworth.
Berbeda dengan pembalut dan tampon yang merupakan produk sekali pakai, menstrual cup bisa digunakan berulang kali. Menstrual cup juga memiliki beragam ukuran yang bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing wanita.
"Penting untuk mengetahui abhwa menstrual cup bisa digunakan oleh siapa saja," ujar dr Unsworth.