Kedua, adanya masalah antarpasangan yang dibiarkan tanpa solusi selama beberapa lama sehingga hubungan menjadi dingin. Konflik yang tidak dibicarakan dan tidak dicari penyelesaiannya, didukung munculnya orang ketiga, seperti mengisi "ruang dingin" itu.
Ketiga, pernikahan yang dilakukan karena merasa "terbiasa" dengan pasangan tersebut yang kebanyakan karena sudah kenal lama. Saat menikah, tinggal bersama, apalagi sudah dikaruniai anak dengan berbagai tantangannya, letupan romantis akan hilang dilibas rutinitas dan kesulitan berumah tangga.
Keempat, juga bisa karena adanya gangguan atau masalah kepribadian, yang tidak disadari orang tersebut, sehingga selalu mengalami masalah dalam hubungan intim atau romantisme, apalagi masuk dalam perkawinan.
"Dalam kondisi seperti ini kadang tak selalu perlu wajah ganteng, cantik, atau bentuk tubuh yang menarik, karena jika yang terkena aspek emosi dan rasa, maka bagian itu yang lebih 'haus' untuk diisi," kata Soraya memaparkan.
Orang ketiga yang menjadi pendengar baik atau lebih memaklumi akan terkesan sangat menarik dan bisa menimbulkan perselingkuhan sebagai hal baru dan refreshing. Apalagi, jika orang ketiga mengakomodasi semua permintaan orang tersebut dan memberikan tantangan yang tidak didapatkan oleh pasangan resminya.
Baca juga : Allah SWT Bisa Berbuat Sesuka-Nya Terserah Mau Berbuat Apa