Selasa 31 Jan 2023 05:48 WIB

Kemenparefkraf Fokus Kembangkan Wisata Ramah Muslim Berbasis Masjid

Wisata berbasis masjid ini juga ditujukan untuk wisatawan mancanegara.

Wisata ramah Muslim berbasis masjid. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Wisata ramah Muslim berbasis masjid. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan pihaknya tengah fokus meningkatkan rating Indonesia dalam pengembangan wisata minat khusus yang salah satunya ramah Muslim berbasis masjid. Kemenparekraf juga akan memberikan layanan tambahan bagi wisatawan atau experience of service, di antaranya halal packagehalal foodhalal hotelhalal finance, dan transportasi.

"Unique experience aktivitas wisata mengunjungi masjid-masjid di Indonesia, dan tidak hanya dinikmati wisatawan Muslim saja tapi juga wisatawan mancanegara (wisman)," ujarnya dalam "The Weekly Brief" yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (31/1/2023).

Baca Juga

Pariwisata minat khusus ini bersifat inklusif bukan eksklusif. Sandi menyebutkan, hal ini patut dihadirkan sebagai upaya penyediaan atau pelayanan bagi wisatawan untuk lakukan kegiatan ibadah dan kebutuhan sehari-hari.

Adapun pihaknya telah membentuk tim kecil untuk mengembangkan rencana pengembangan wisata berbasis masjid yang terdiri dari sejumlah stakeholders terkait. Seperti diberitakan sebelumnya, Sandi mengatakan destinasi wisata halal di Indonesia akan ditingkatkan dari segi kesiapan layanan kuliner dan akomodasi halal.

Selain itu juga bakal dikembangkan ekosistem ekonomi syariah mulai dari pelatihan, pendampingan, pemasaran, logistik, dan pembiayaan. Saat ini, beberapa provinsi sudah menyampaikan ketertarikan terhadap pengembangan pariwisata halal, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Aceh. Hal tersebut ditujukan untuk menangkap peluang wisatawan nusantara, regional (tingkat Asia Tenggara), dan Timur Tengah. Pihaknya menargetkan Indonesia dapat mencapai angka 75 sebagai poin tertinggi dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2023.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement