REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang mengalami pasang surut dalam kehidupannya, tidak hanya merasakan bahagia tapi juga luka. Banyaknya pikiran tentang harapan yang belum terwujud maupun peristiwa yang tidak mengenakkan hati bisa membuat hati bersedih.
Meraih harapan untuk mencapai kesuksesan perlu dibarengi sejuta langkah kecil dan perjalanan yang harus dimulai. Untuk tidak selalu merasa sedih dan berkecil hati, berikut ini empat langkah mengatasi rasa itu, dilansir Hindustan Times, Senin (30/1/2023):
1. Overthinking, penawarnya adalah menulis
Terlalu memikirkan masalah yang sedang dihadapi, bukanlah solusi untuk mengembangkan strategi langkah selanjutnya. Apakah rasa khawatir akan menyelesaikan masalah atau hanya akan menyita waktu dan energi?
Kecemasan hanya akan membuat Anda melompat ke skenario terburuk. Ini sangat merusak jiwa dan itu sangat melelahkan. Berhenti menganalisis masa lalu. Sebaliknya, justru tulislah tentang hal itu. Pikiran dan perasaan yang menghabiskan energi, tuliskan di atas kertas.
Sains menemukan bahwa tulisan ekspresif dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Menulis mengembangkan konsentrasi dan memberikan fokus dan kejelasan yang lebih besar. Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi Anda. Menerjemahkan rasa sakit emosional ke dalam kata-kata, dapat mengurangi cengkeramannya.
2. Terlalu cemas, penawarnya adalah meditasi
Apa itu kecemasan? Perasaan bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi. Kekhawatiran bahwa hidup akan hancur berkeping-keping atau pasangan akan selingkuh dapat mengakibatkan efek fisik nyata seperti pernapasan lebih cepat dan kacau, pusing, ucapan yang melambat, dan banyak kondisi melemahkan.
Kecemasan dan stres saling terkait, tetapi beberapa juga merasakan kecemasan tanpa ada penyebab stres yang dapat diidentifikasi. Kecemasan kronis dapat menyebabkan perubahan detak jantung yang dapat memicu serangan.
Saat merasakan simpul di perut atau sensasi bergolak di perut, lupakan saja semua pikiran dan duduklah di tempat yang tenang dan amati napas. Tidak ada yang mewah, cukup amati tarikan dan embusan napas dengan konsentrasi penuh dan perhatikan hingga kegelisahan menghilang.
Saat bernapas dengan cepat atau akan mengalami serangan panik, segera pejamkan mata dan mulailah mengamati pernapasan. Kecemasan bermanifestasi menjadi napas lebih cepat, perasaan panik total, juga bisa menjadi penyebab diare, mual, keringat berlebih, hot flushes. Dalam jangka panjang menyebabkan sakit maag, diabetes, dan penyakit jantung.
Orang dengan kecemasan kronis, perlu mengadopsi meditasi sebagai latihan sehari-hari karena ini adalah satu-satunya cara untuk memfokuskan pikiran pada hal lain.
3. Kelelahan kronis, penawarnya adalah power nap
Jika selalu merasa lelah, maka ini bisa menjadi sindrom kelelahan kronis. Anda semua lelah, tetapi kelelahan ini berbeda, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat memicu komplikasi dengan kemampuan berpikir atau mengingat. Anda dapat merasakan pusing yang semakin parah setelah duduk dari posisi berdiri atau berdiri dari posisi duduk, sendi dan otot bisa sangat menyakitkan.
Tidak peduli seberapa banyak tidur, Anda akan selalu merasa kelelahan dan rewel. Jika ini adalah kesulitan Anda, maka inilah saatnya untuk tidur siang karena itu adalah dorongan tengah hari yang dibutuhkan tubuh. Power nap memanfaatkan siklus tidur alami dan beberapa siklus dalam dan beberapa ringan.
Siklus tidur penuh biasanya 90 menit dan jika tidur di sepanjang siklus, maka ketika bangun akan merasa mengantuk dan pening. Power nap singkat dan pas dapat mengurangi risiko bangun dalam keadaan linglung. Power nap bisa sesingkat hanya 10 menit, atau maksimal pertahankan pada 30 menit dan jangan sampai lebih dari itu.
4. Marah, penawarnya adalah musik
Kemarahan adalah emosi yang cukup umum dan sehat jika Anda memiliki cara positif untuk menghadapinya. Jika tidak ditangani dengan cara sehat, kemarahan dapat menghancurkan hidup, kesehatan, dan hubungan.
Lain kali jika amarah sudah akan meledak, dengarkan musik favorit Anda. Para ilmuwan telah menemukan bahwa terapi musik terbukti membentuk mekanisme koping yang lebih sehat, yang mengarah pada penerimaan kemarahan sebagai lawan dari ledakan kekerasan.
Ketika orang marah mendengarkan musik, itu membantu mereka mengatasi masalah kemarahan yang belum terselesaikan dan memberikan jalan keluar untuk mengelolanya. Kemarahan adalah gangguan yang menghalangi pengaturan emosi dan jika kita terlibat dengan analisis lirik, menulis lirik, menari, dan pertunjukan sebelum ledakan amarah, kita akan lebih siap untuk menghadapinya.