Prof Hinky menjelaskan demam dan ruam tidak selalu menunjukkan sakit campak, bisa saja penyakit lain. Namun, bila ruamnya lama kelamaan berubah menjadi ruam cokelat dan bersisik, bahkan mengelupas, itu sudah pasti campak.
"Tipikal campak ada ruam. Ruam merah pada fase penyembuhan setelah seminggu berubah menjadi cokelat atau gelap dan menetap sekitar empat hari, bersisik. Itu campak. Kalau ruam lain itu penyakit lain," jelasnya.

Prof Hinky mengatakan belum ada obat antivirus terhadap campak. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah meredakan gejalanya.
"Bila ada demam tinggi maka diberikan obat penurun panas, bila ada batuk diberikan obat batuk. Begitu juga dengan pilek akan diberikan obat pilek dan bila ada diare akan diberikan cairan pengganti," jelas Prof Hinky.
Anak yang telah terkena campak, menurut Prof Hinky, daya tahan tubuhnya menurun. Ketika itu terjadi pemberian vitamin A dapat memberikan dampak positif.
"Memacu sistem kekebalan sehingga direkomendasikan pemberian vitamin A pada penderita campak," ujarnya.