Dari semua itu, paparan rokok dari ibu selama kehamilan mungkin memiliki efek jangka panjang pada volume otak hingga 13 tahun pada remaja yang lahir sangat prematur. Pengamatan ini memberikan urgensi pada tugas membujuk ibu untuk tidak merokok selama kehamilan.
Upaya itu mungkin dapat melindungi anak-anak di masa mendatang dari bahaya yang berhubungan dengan merokok. Kemungkinan besar, berhenti merokok di awal kehamilan memungkinkan pertumbuhan kepala dan otak janin cenderung normal.
Penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memantau bagaimana ibu yang merokok memengaruhi area otak anak pada masa remaja. Dengan munculnya rokok elektrik dan kantong nikotin, efek nikotin murni pada perkembangan otak janin juga perlu dipelajari, dikutip dari laman News-Medical, Rabu (25/1/2023).