Senin 23 Jan 2023 21:12 WIB

Dokter: Hari Gizi Nasional Momentum Perkuat Edukasi Pola Hidup Sehat

Terdapat tiga hal terkait kesehatan yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak

Hari Gizi Nasional momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat melalui asupan bergizi seimbang. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Hari Gizi Nasional momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat melalui asupan bergizi seimbang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari. Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr Yudhi Wibowo mengatakan Hari Gizi Nasional hendaknya menjadi momentum tepat memperkuat edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pola hidup sehat.

"Hari Gizi Nasional momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat melalui asupan bergizi seimbang," katanyadihubungi dari Jakarta, Senin (23/1/2023).

Baca Juga

Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto, Jawa Tengah, tersebut, mengatakan saat ini terdapat tiga hal yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak, mulai dari pemangku kepentingan hingga masyarakat. "Tiga hal tersebut antara lain penyakit tidak menular, penyakit menular, dan masalah gizi, baik itu masalah gizi lebih maupun gizi kurang termasuk juga stunting," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, Hari Gizi Nasional menjadi momentum yang tepat meningkatkan komitmen seluruh pihak untuk meningkatkan peran aktif dalam upaya penanganan masalah gizi melalui sosialisasi dan edukasi. "Dengan demikian diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya peran pelibatan dan peran aktif seluruh pihak dalam upaya penanganan masalah gizi," ujarnya.

Menurut dia, Hari Gizi Nasional juga momentum yang tepat meningkatkan deteksi dini atau pemeriksaan kesehatan secara berkala khususnya yang terkait dengan tumbuh kembang anak. "Tentunya deteksi dini ini dapat dioptimalkan melalui peran serta posyandu yang ada di masing-masing desa," kata dia.

Dia juga mengatakan keberadaan posyandu perlu terus dioptimalkan karena berperan penting dalam upaya penurunan prevalensi kekerdilan. "Posyandu berperan penting, salah satunya untuk melakukan deteksi dini terkait kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak melalui buku kesehatan ibu dan anak atau buku KIA," kata Yudhi.

Yudhi menyebut, kondisi pandemi Covid-19 yang makin terkendali menjadi momentum yang tepatmengoptimalkan peran posyandu. "Misalnya, jika seorang anak ketika diperiksa di posyandu diketahui mengalami penurunan berat badan atau kekurangan berat badan atau terdapat permasalahan dalam pertumbuhannya maka bisa langsung ditindaklanjuti dengan konsultasi ke dokter anak," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement