Kamis 19 Jan 2023 03:45 WIB

Ternyata, Bakteri di Usus Penderita Parkinson Berbeda dengan Orang Sehat

Penyakit Parkinson dapat dimulai di usus dan menyebar ke otak.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Michael J Fox. Aktor Back to the Future ini didiagnosis parkinson 30 tahun lalu. Menurut peneliti, bakteri di usus penderita Parkinson berbeda dengan orang yang sehat secara neurologis.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli di University of Surrey, Inggris telah memperingatkan bahwa penyakit Parkinson dapat dimulai di usus dan menyebar ke otak. Para peneliti menemukan bahwa lebih dari 30 persen bakteri di usus orang yang hidup dengan kondisi itu berbeda dengan mereka yang tidak mengalami gangguan tersebut.

Penyakit Parkinson adalah kondisi progresif di mana bagian otak menjadi semakin rusak (kehilangan sel saraf) selama bertahun-tahun. Aktor Michael J Fox, penyanyi Ozzy Osbourne, dan mendiang aktor Robin Williams termasuk orang terkenal yang mengidap Parkinson.

Baca Juga

Menurut Parkinson's UK, sekitar 145 ribu orang di Inggris hidup dengan diagnosis Parkinson pada 2020. Jumlah pasien diperkirakan akan mencapai 172 ribu pada akhir dekade ini, seiring bertambahnya populasi dan usia.

"Kerusakan dan kematian akibat penyakit Parkinson meningkat lebih cepat daripada gangguan neurologis lainnya di seluruh dunia,” kata penulis makalah dan ahli multiomik AI dari University of Surrey, Ayse Demirkan, dilansir Express, Rabu (18/1/2023).

Bahkan, Demirkan mencatat kasus didiagnosis Parkinson jumlahnya telah mencapai lebih dari dua kali lipat dalam 25 tahun terakhir. Hal ini sangat memprihatinkan karena belum ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan penyakit itu.

Tentunya, semakin banyak ilmuwan yang belajar tentang penyebab penyakit itu, maka semakin banyak informasi yang mereka dapat. Itu penting dalam mengembangkan perawatan baru hingga penyembuhan Parkinson.

"Penelitian sebelumnya di bidang ini telah menunjukkan kemungkinan hubungan antara bakteri usus dan Parkinson, tapi, penelitian ini kecil dan menggunakan metodologi kuno," ujar Demirkan.

Dalam studi mereka, Demirkan dan rekan-rekannya melakukan survei terhadap 724 orang, 490 di antaranya memiliki penyakit {arkinson dan sisanya sehat secara neurologis. Setiap pasien tidak hanya memberikan informasi medis tentang diri mereka sendiri, tetapi juga sampel tinja untuk dianalisis, yang menghasilkan kumpulan data terbesar dari informasi tersebut.

Analisis sampel feses mengungkapkan bahwa bakteri, gen, dan saluran biologis di dalam usus orang dengan penyakit Parkinson berbeda lebih dari 30 persen dari mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut. Satu perbedaan, ada spesies bakteri bifidobacterium dentium yang diketahui menyebabkan infeksi anaerobik seperti abses otak.

Tim menemukan bahwa kadar B. dentium meningkat tujuh kali lipat dalam sampel tinja subjek dengan penyakit Parkinson. Sebaliknya, analisis juga mengungkapkan pengurangan 7,5 kali lipat spesies bakteri, seperti roseburia, yang biasanya hanya ditemukan di usus besar orang sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement