Ahli rheumatologi Rula Hajj-Ali menjelaskan minuman berenergi mengandung kafein dalam dosis besar. Kadang-kadang, minuman itu juga stimulan lainnya.
"Kami menemukan beberapa orang yang meminumnya datang ke rumah sakit dengan strok atau pendarahan otak yang parah," kata Hajj-Ali.
Menurut Hajj-Ali, pasien tersebut mayoritas berusia muda dan sehat. Mereka berada di rentang usia 30 hingga 40 tahunan.
Faktor risiko utama lain untuk aneurisma dan kejadian vaskular mematikan lainnya adalah kecanduan alkohol. Asupan alkohol berat berinteraksi dengan tubuh dalam beberapa cara yang merusak.
Salah satu cara utama alkohol merusak tubuh ialah dengan meningkatkan tekanan darah. Selain itu, terlalu banyak minum minuman yang memabukkan juga memengaruhi kemampuan darah untuk menggumpal.
Darah yang menggumpal dapat meningkatkan kemungkinan strok hemoragik. Ini karena alkohol menguras zat dalam darah hingga memungkinkannya menggumpal.