Rabu 18 Jan 2023 04:00 WIB

Mau Lindungi Otak dari Alzheimer? Coba Olahraga Intensitas Tinggi, Enam Menit Saja!

Olahraga intensitas tinggi dapat menjadi pendekatan non-farmakoolgis untuk Alzheimer.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Penderita Alzheimer (Ilustrasi). Peneliti mengungkap manfaat olahraga dan penundaan kemunculan Alzheimer.
Foto: www.pixabay.com
Penderita Alzheimer (Ilustrasi). Peneliti mengungkap manfaat olahraga dan penundaan kemunculan Alzheimer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru mengungkapkan berolahraga dengan intensitas tinggi selama enam menit dapat memperpanjang kesehatan otak dan menunda penyakit Alzheimer serta Parkinson. Studi yang diterbitkan di Journal of Physiology pada 11 Januari itu menemukan bersepeda singkat dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan produksi protein yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF).

BDNF penting untuk pembentukan, pembelajaran, dan memori otak. Bahkan, BDNF dapat melindungi otak dari penurunan mental yang berkaitan dengan usia.

Baca Juga

Penulis studi utama Travis Gibbons dari University of Otago, Selandia Baru mengatakan BDNF telah menunjukkan harapan besar pada model hewan. Namun, campur tangan farmasi sejauh ini gagal memanfaatkan kekuatan perlindungan BDNF pada manusia dengan aman.

"Kami melihat kebutuhan untuk mengeksplorasi pendekatan non-farmakologis yang dapat mempertahankan kapasitas otak manusia untuk meningkatkan BDNF secara alami guna membantu mempertahankan kemampuan kesehatan fisik dan mental," kata Gibbons.

BDNF mendukung kemampuan otak untuk membentuk koneksi dan jalur baru dan membantu neuron bertahan hidup. Penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan ketersediaan BDNF dapat meningkatkan kinerja kognitif, seperti berpikir, bernalar, atau mengingat.

Sedangkan untuk penelitian pada manusia, para peneliti ingin melihat pengaruh puasa dan olahraga terhadap produksi BDNF. Mereka meminta kelompok pria dan wanita untuk berpuasa, bersepeda intensitas rendah selama 90 menit, bersepeda intensitas tinggi selama enam menit, dan kombinasi puasa dan olahraga.

"Olahraga singkat dengan intensitas tinggi merupakan cara paling efisien untuk meningkatkan BDNF dibandingkan puasa satu hari dengan atau tanpa olahraga intensitas rendah yang panjang," ujar para peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement