Selasa 17 Jan 2023 03:46 WIB

Pangeran Harry Mengaku Idap Agorafobia, Seperti Apa Gejalanya?

Dalam memoar terbarunya, Pangeran Harry mengaku mengidap agorafobia.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Pangeran Harry dari Inggris. Dalam memoarnya, Pangeran Harry mengaku sebagai pengidap agorafobia.
Foto:

Pangeran Harry selalu tampak nyaman memberikan pidato, tampil di acara publik, dan berinteraksi dengan banyak orang. Akan tetapi, penampilan bisa menipu.

"Kita sering kali tidak dapat melihat secara kasatmata tingkat kesusahan yang dialami seseorang, yang mungkin terjadi pada Harry dalam beberapa situasi tersebut," ujar Bullis.

Bagi banyak orang dengan agorafobia, didampingi oleh seorang teman, orang yang dicintai, atau seseorang yang mereka rasa aman, dapat mengurangi kecemasan secara signifikan. Terapi perilaku kognitif adalah pengobatan lini pertama.

Beberapa orang juga mengonsumsi beta blocker, obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gangguan irama jantung. Obat tersebut dapat meredakan sensasi fisik.

"Tapi obat itu bisa menjadi bumerang dalam jangka panjang karena mengajarkan orang bahwa mereka tidak bisa mengatasi dirinya sendiri," kata Bullis.

Bullis justru ingin para pengidap agorafobia menyadari bahwa tidak apa-apa untuk merasakan jantung berdebar karena gugup. Itu reaksi wajar dan tidak berbahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement