REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Chef Yuda Bustara menjelaskan efek negatif apabila salah mengolah minuman atau makanan dengan cairan nitrogen atau yang sering disebut chiki ngebul. Salah satunya dampaknya yaitu bisa menyebabkan mulut terbakar.
“Pengolahan yang salah bisa menyebabkan mulut terbakar,” kata Chef Yuda saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (6/1/2023).
Dia mengatakan, menu dengan cairan nitrogen hanya boleh dikonsumsi ketika sudah beku dan asapnya hilang. Artinya, chiki ngebul yang menyebabkan tujuh anak keracunan, merupakan makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi karena masih berasap.
“Bisa berbahaya (ketika dimakan masih berasap), karena takutnya masih ada nitrogen cair yang tersangkut di dalam chiki-nya,” ujar Chef Yuda.
Food stylist ini juga menjelaskan, menelan cairan nitrogen atau makanan yang super beku akan berbahaya bagi tubuh. “Menurut saya, itu berbahaya bagi mulut, kerongkongan, dan perut. Jadi pastikan nitrogennya sudah meluap semua, dan makanannya tidak terlalu beku untuk dimakan,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau seluruh Dinas Kesehatan (Dinkes) baik di provinsi, kabupaten/kota, hingga rumah sakit untuk segera melaporkan bila ada temuan kasus keracunan chiki berasap nitrogen. Imbauan tersebut dikeluarkan lantaran ada peningkatan kasus akibat konsumsi jajanan chiki berasap nitrogen (chiki ngebul) di wilayah Provinsi Jawa Barat.
"Sehubungan dengan surat dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan nomor SR.01.07/111.5/67/2023 tanggal 4 Januari 2023 tentang Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan maka kami sampaikan bahwasanya tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), hanya terjadi peningkatan kasus dalam penggunaan nitrogen cair yang bersifat lokal," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Yuli Astuti Saripawan dalam keterangannya, Kamis (5/1/2023).