Kanker payudara
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak ditemukan pada 2020, dengan total kasus mencapai 2,26 juta. Kanker payudara juga merupakan kanker paling mematikan kelima di dunia dengan jumlah kasus kematian mencapai 685 ribu pada 2020.
Kanker payudara dapat memunculkan beberapa gejala yang patut diwaspadai. Menurut National Health Service di Inggris, gejala tersebut adalah perubahan ukuran atau bentuk pada salah satu atau kedua payudara dan adanya cairan yang keluar dari puting dan cairan ini bisa tampak tercampur darah.
Gejala lainnya ialah adanya benjolan atau bengkak di ketiak, kulit payudara tampak memendam seperti lesung pipit, dan ruam di sekitar atau pada puting. Adanya perubahan tampilan puting seperti puting memendam ke dalam juga perlu diwaspadai.
Kanker payudara bisa mengenai pria dan wanita, meskipun mayoritas kasus ditemukan pada wanita. Kementerian Kesehatan Indonesia menganjurkan wanita untuk melakukan pemeriksaan skrining mammografi secara berkala.
Skrining mammografi bisa dilakukan setiap dua tahun sekali pada usia 40-50 tahun dan satu tahun sekali pada usia di atas 50 tahun. Selain itu, wanita usia subur juga dianjurkan untuk melakukan skrining mandiri, yaitu Sadari dan Sadanis.
Sadari dapat dilakukan setiap hari ke-10 setelah hari pertama haid sejak wanita berusia 20 tahun. Sedangkan Sadanis bisa dilakukan pertama kali saat perempuan mendapatkan haid pertama dan tiga tahun sekali untuk perempuan yang lebih dewasa. Pada usia 40 tahun, Sadanis sebaiknya dilakukan setiap tahun.