Senin 02 Jan 2023 09:49 WIB

5 Tips Antigagal Wujudkan Resolusi Tahun Baru

Tak ingin resolusi tahun baru terhenti di tengah jalan?

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Target tahun baru (ilustrasi). Resolusi tahun baru bisa berupa hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup.
Foto: Republika/Prayogi
Target tahun baru (ilustrasi). Resolusi tahun baru bisa berupa hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang memanfaatkan momen tahun baru untuk bertransformasi menjadi pribadi baru yang lebih baik. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan membuat resolusi tahun baru. Hanya saja, sebagian orang kerap berhenti di tengah jalan sebelum berhasil mewujudkan resolusi tahun baru mereka.

"Banyak orang menjadikan tahun baru untuk membuat resolusi," jelas psikolog anak, remaja, dan keluarga, Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani Sani Budiantini Hermawan SPsi Psikolog kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Menurut Sani, resolusi tahun baru bisa berupa hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup. Beberapa contohnya adalah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hingga memperbaiki perencanaan keuangan. Dengan memiliki resolusi atau perencanaan ini, Sani mengatakan orang-orang bisa menjadi lebih terarah dalam menjalani tahun yang baru.

"Semua itu diperhitungkan di awal tahun agar kita jelas nih mau ke mana arahnya," kata Sani.

Psikolog Susan Albers PsyD mengatakan kebanyakan orang cenderung resolusi yang sama setiap tahun. Hal ini menunjukkan adanya jurang yang besar antara keinginan dan usaha yang dilakukan orang-orang dalam mencapai keinginan tersebut.

Agar resolusi tahun baru bisa terwujud dengan baik, Dr Albers mengatakan ada lima hal yang bisa dilakukan. Berikut ini adalah kelima kiat tersebut, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Fokus membentuk perilaku

Memulai sebuah kebiasaan jauh lebih mudah dibandingkan menghentikan sebuah kebiasaan. Trik ini bisa diterapkan dalam mewujudkan resolusi tahun baru.

Sebagai contoh, orang yang ingin memperbaiki pola makan sebagai resolusi tahun baru sebaiknya lebih berfokus pada kebiasaan makan baru yang bisa mereka lakukan, alih-alih berfokus pada kebiasaan makan yang perlu mereka hentikan. Sebagai contoh, mereka bisa mulai memperbaiki pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

"Cara itu memberikan peluang keberhasilan yang lebih baik dibandingkan meninggalkan makanan ultra proses atau gula," jelas Dr Albers.

Spesifik namun fleksibel

Dr Albers mengatakan resolusi harus berupa hal yang spesifik. Oleh karena itu, jangan sekedar membuat resolusi yang umum seperti "lebih sering berolahraga". Coba buat resolusi yang lebih terfokus, seperti "berjalan kaki 20 menit setiap hari".

"Beri diri sendiri target yang bisa Anda capai," ujar Dr Albers.

Namun, jangan terlalu keras pada diri sendiri bila sewaktu-waktu target 20 menit tersebut tak bisa tercapai. Target tersebut bisa sesekali diturunkan, misalnya menjadi 15 menit, agar tetap bisa terlaksana.

"Jadilah fleksibel dan pemaaf, ini bisa membantu Anda terhindar dari perasaan frustrasi," lanjut Dr Albers.

Kenali tantangan

Selalu akan ada tantangan dalam mewujudkan sebuah resolusi. Namun, tantangan ini tak seharusnya menghentikan langkah orang-orang dalam mewujudkan resolusi tahun baru mereka.

Hal yang perlu dilakukan adalah mengenali setiap potensi masalah yang mungkin dihadapi saat berusaha mewujudkan resolusi tahun baru. Setelah itu, susun rencana yang dapat membantu mengatasi tantangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement