REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mikrobioma usus diketahui berhubungan dengan hampir seluruh aspek kesehatan, mulai dari kesehatan mental hingga fungsi imun. Oleh karena itu, penting untuk bisa mengenali beragam tanda yang muncul bila kesehatan usus sedang terganggu.
Gangguan pada kesehatan usus bisa memunculkan beragam gejala. Akan tetapi, sebagian gejala yang muncul bisa tak berkaitan dengan pencernaan, sehingga sulit dikenali.
Menurut beberapa ahli, ada delapan tanda yang bisa menjadi petunjuk mengenai kondisi kesehatan usus. Berikut ini adalah kedelapan tanda tersebut, seperti dilansir RealSimple, Rabu (28/12/2022).
Lebih Mudah Marah
Ahli gastroenterologi, Aditya Sreenivasan MD, mengatakan usus bisa mengirimkan sinyal ke otak bila sedang dalam kondisi kurang baik. Usus mengirimkan sinyal ini dengan menggunakan neuron atau sel-sel saraf yang bertanggung jawab dalam mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, masalah pencernaan juga bisa memicu timbulnya masalah suasana hati, seperti mudah marah dan cemas.
Lelah Tanpa Sebab
Rasa lelah yang terus-menerus muncul meski tubuh telah mendapatkan tidur yang cukup, bisa jadi disebabkan oleh masalah pada usus. Salah satunya adalah masalah penyerapan gizi di usus.
Ketika usus tak menyerap nutrisi dari makanan dengan baik, kadar energi akan ikut terganggu. Selain itu, ketidakseimbangan mikrobioma di usus juga dapat memicu timbulnya keluhan seperti lelah akibat brain fog, mental terbebani, serta gangguan daya ingat.
Sakit Kepala
Penyerapan gizi yang tak optimal di usus juga dapat memicu terjadinya sakit kepala. Keluhan ini mungkin berkaitan dengan peradangan dan hubungan antara otak dan usus menurut studi dalam The Journal of Headache and Pain.
"Migrain adalah kondisi yang sedikit lebih rumit, tetapi ada hubungan antara migrain dan nyeri perut," jelas Dr Sreenivasan.
Hubungan tersebut dikenal sebagai abdominal migrain. Abdominal migrain terjadi ketika seseorang mengalami migrain dan nyeri perut di waktu yang sama.
Sembelit atau Kembung
Masalah kesehatan usus, mulai dari ketidakseimbangan mikroba hingga disfungsi pencernaan umum, bisa memicu konstipasi dan kembung menurut ahli gizi Johanna Salazar MS RDN. Bila mengalami keluhan ini, coba perhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi selama 48 jam berikutnya. Bila sembelit dan kembung masih berlangsung lebih dari tujuh hari, Salazar menganjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Bau Napas
Kesehatan usus yang bermasalah juga bisa memunculkan kondisi napas bau. Ketika kotoran tak dibuang dengan baik, seperti dalam kasus sembelit, akan terjadi penumpukan toksin di dalam tubuh. Penumpukan ini yang nantinya memicu napas berbau tak sedap.