REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Santan berasal dari daging buah kelapa yang sudah matang dan jauh lebih kental. Healthline menyebut santan lebih tinggi kalori dan lemak. Secangkir santan kental memiliki 552 kalori, yang sebagian besar terdiri dari 57 gram lemak jenuh.
Santan sering digunakan untuk memasak, tetapi jenis yang digunakan sebagai pengganti susu biasanya encer. Melalui WebMD, santan yang terlalu kental biasanya untuk diminum seperti susu biasa.
Mungkin, Anda berpikir bahwa kandungan lemak tinggi akan membuat Anda menghindarinya sama sekali. Namun, menurut Healthline, santan kaya nutrisi seperti zat besi, magnesium, folat, tembaga, selenium, mangan, dan potasium. Santan mengandung 5 gram serat. Santan juga memiliki nutrisi dan manfaat lain yang mungkin belum Anda ketahui.
Dilansir Health Digest pada Jumat (23/12/2022), santan kaya akan trigliserida rantai menengah, atau MCT. Menurut meta-analisis 2015 di Journal of Academy of Nutrition and Dietetics, MCT dikaitkan dengan penurunan berat badan, lingkar pinggang, dan lemak tubuh. Menurut meta-analisis tahun 2020 di Ulasan Penelitian Penuaan, MCT dalam santan juga dapat meningkatkan kognisi pada penderita Alzheimer dan gangguan kognitif.
Asam laurat santan bisa memiliki sifat mikroba. Menurut Medical News Today, fenol dalam santan adalah antioksidan yang membantu menghilangkan sisa metabolisme dari tubuh.
Jika Anda memilih santan kalengan, ingatlah bahwa santan itu tinggi lemak. Santan kalengan juga dapat mengandung Bisphenol A (BPA), yang dapat mempengaruhi tiroid.
Daripada memilih santan penuh lemak, Anda bisa menambahkannya ke oatmeal atau menggunakannya untuk mengentalkan smoothie, sup, dan saus. Pilih santan dengan bahan tambahan sesedikit mungkin sehingga dapat menghindari tambahan gula atau pengawet.