REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang diterbitkan di Nature Communications menunjukkan bahwa faktor gaya hidup mampu mempengaruhi produktivitas di pagi hari. Faktor tersebut, antara lain durasi tidur, aktivitas fisik, dan pola makan secara signifikan. Studi tersebut melibatkan 833 orang dewasa yang dilakukan selama dua minggu.
“Dalam studi ini, kami menemukan sekumpulan faktor spesifik yang sebetulnya berada dibawah kendali manusia tidak seperti genetik, dan menjadi penentu seberapa efisien anda produktif di pagi hari,” ungkap Raphael Vallat, peneliti dari University of California.
Penemuan tersebut menjadi penting bagi masyarakat di Amerika, mengingat sepertiga orang dewasa di sana melaporkan tidur kurang dari tujuh jam. Terlebih, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kantuk di siang hari merupakan kontributor yang signifikan terhadap kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan kerja, sehingga menyebabkan ribuan kematian tiap tahun.
Bangun dalam keadaan lelah setiap pagi tentu menjadi tantangan, terutama ketika kita dituntut oleh banyaknya produktivitas. Dilansir dari BestLife Online, Jumat (23/12/2022), Matthew Walker selaku peneliti dan penulis ‘Why We Sleep’ mengatakan ketika bangun tidur segeralah bergegas. Jika berbaring terlalu lama di tempat tidur, maka otak akan merespon dengan terus membiarkan tubuh anda di tempat tidur.
Asupan makanan setelah bangun tidur juga menjadi penting untuk meningkatkan produktifitas. Dalam beberapa hari peneliti memberi makanan tinggi karbohidrat, protein, dan juga serat, lalu hari berikutnya memberikan peserta dengan makanan olahan seperti roti, sereal, hingga kue kering.
“Produktivitas di pagi hari dapat meningkat ketika mereka mengonsumsi sarapan yang mengandung banyak gizi, baik tingkat tinggi maupun dalam jumlah sedang,” tambah Vallat.
Sedangkan makanan olahan dan mengandung banyak gula yang dikonsumsi saat sarapan, dapat menurunkan energi, menyebabkan kelelahan, dan tentunya penurunan produktifitas. Ini menunjukkan bahwa, menghindari makanan tinggi glisemik saat sarapan sangat penting untuk meningkatkan produktifitas, dan konsentrasi.
“Beberapa peserta dinilai kurang produktif ketika mengonsumsi gula atau protein sederhana dalam jumlah tinggi,” tambahnya lagi.
Studi tersebut juga menemukan bahwa semakin aktif seseorang secara fisik di siang hari, semakin produktif mereka keesokan harinya. Namun hanya aktivitas fisik yang dilakukan di awal hari yang meningkatkan produktivitas. Sementara aktivitas fisik di siang atau sore hari benar-benar menurunkan produktifitas keesokan pagi.
Hal itu disebabkan karena efek olahraga terhadap suhu tubuh Anda. Berolahraga sebelum tidur tidak memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk menjadi dingin, justru dapat menunda tidur, merusak kualitas tidur, dan membuat Anda terjaga di malam hari.
“Sudah diketahui bahwa aktivitas fisik, secara umum, meningkatkan kewaspadaan dan juga tingkat suasana hati Anda, dan kami menemukan korelasi yang tinggi dalam penelitian ini antara suasana hati peserta dan tingkat kewaspadaan mereka,” kata Vallat.