Kamis 22 Dec 2022 19:29 WIB

Studi: Demensia Tingkatkan Risiko Kematian Pasien Covid-19 

Kaitan demensia dengan kematian akibat covid lebih lemah dibanding studi sebelumnya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Demensia (ilustrasi)
Foto: picpedia.org
Demensia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi besar telah mengaitkan demensia dengan peningkatan risiko kematian pada pasien Covid-19. Data dari penelitian ini dikumpulkan selama lebih dari dua tahun pandemi.

Namun, keterkaitannya lebih lemah daripada studi yang diterbitkan sebelumnya. Hasil utama dari penelitian ini adalah asosiasi diagnosis demensia dengan peningkatan risiko kematian selama tinggal di rumah sakit.

Baca Juga

"Demensia dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian, tetapi hubungannya lebih lemah daripada yang dilaporkan di sebagian besar publikasi sebelumnya," kata Marc Axel Wollmer, direktur departemen Geronto-psikiatri dari Rumah Sakit Asklepios Nord-Ochsenzoll di Hamburg, Jerman. 

 

Ini adalah salah satu studi pertama yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease. Studi menyelidiki hubungan antara demensia dan kematian akibat Covid-19 menggunakan data yang dikumpulkan selama lebih dari dua tahun. Penelitian ini menerapkan dua metode statistik berbeda secara paralel.

 

Hubungan antara demensia dan kematian dipelajari menggunakan "multivariable logistic regression" yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, kanker, diabetes mellitus, gangguan metabolisme lipid, obesitas, gagal jantung, penyakit jantung iskemik, penyakit serebrovaskular, sirosis hati, dan kemungkinan Covid- 19 varian.

 

Tujuannya adalah untuk memverifikasi hubungan diagnosis demensia dengan risiko kematian akibat Covid-19 di antara pasien.

 

"Ada kemungkinan bahwa efek demensia pada kematian akibat Covid-19 dapat berubah dari waktu ke waktu, terutama setelah vaksin tersedia dan diberikan secara luas dan seiring berkembangnya varian SARS-CoV-2 yang berbeda," kata Epidemiolog Karel Kostev di organisasi kesehatan IQVIA seperti dilansir dari Times Now News, Kamis (22/12/2022)

 

Dari 28.311 pasien yang didiagnosis dengan Covid-19, sebanyak 3.317 (11,3 persen) memiliki diagnosis demensia. Meskipun SARS-CoV-2 telah berubah dari waktu ke waktu dan vaksinasi telah sangat meningkatkan prognosis individu yang tertular COVID-19 secara umum, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengobati faktor risiko kematian penyakit ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement