REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Guillermo del Toro menegaskan bahwa Pinocchio hasil garapannya tidak bisa dianggap sebagai film anak-anak. Ia mengklaim film itu lebih dark dari versi Disney 1940, namun anak-anak tetap bisa menontonnya asalkan bersama orang tua mereka.
"Orang-orang bertanya kepada kami apakah itu untuk anak-anak (dan) kami berkata, 'Ini tidak dibuat untuk anak-anak tetapi anak-anak dapat menontonnya jika orang tua mereka mengizinkan mereka'. Ini bukan film yang biasa digunakan untuk membuat anak-anak diam dan terhibur, ini film yang membuat anak-anak mengajukan pertanyaan," kata sutradara berusia 58 tahun itu.
Pinocchio berlatar di Italia, ketika negara tersebut diperintah oleh diktator fasis Benito Mussolini. Guillermo mengatakan bahwa periode waktu tersebut sengaja dipilih agar ia dapat mengeksplorasi tema "ketaatan".
Guillermo yang terkenal sebagai sutradara Mimic menjelaskan maksud dari ketaatan adalah di mana seseorang disuruh mengikuti sesuatu, entah pada tingkat agama atau tingkat sosial, namun itu tidak dimengerti seseorang itu.
"Dan itu adalah kesalahan besar. Ketidaktaatan dengan kesadaran selalu merupakan awal dari pikiran, tentang jiwa dan diri. Ketika saya masih seorang Katolik yang taat, tidak murtad seperti saya sekarang, saya dulu berpikir tentang di mana letak jiwa manusia, terletak pada kebebasan memilih. Pilihannya adalah menjadi manusia," papar dia.